Seorang atlit harus berlatih 3 jam per hari untuk mencapai 10 ribu jam latihan. Apa tujuannya? agar mampu menguasai tehnik tertentu.Â
Nah, untuk mencapai 10 ribu jam, seorang atlit butuh 10 tahun jika rutin latihan 3 jam per hari tanpa jeda sama sekali. Bukankah itu membutuhkan sebuah komitmen dari awal?
Makanya, 1-2 jam per hari jauh lebih efisien ketimbang kesibukan 8 jam per hari yang tidak terarah. Sebuah komitmen untuk mencapai target menjadi kompas bagi seseorang untuk membangun kebiasaan time blocking.Â
Apa yang harus dilakukan untuk menguasai time blocking?
1. Cari tempat bekerja yang jauh dari distraksi
2. Hindari multitasking
3. Sediakan kebutuhan pendukung
4. Hindari pencuri waktu
Tempat bekerja yang ideal tidak mesti sempurna. Cukup cari sebuah ruang kecil yang memudahkan anda fokus pada satu hal. Carilah ruangan yang jauh dari keramaian sehingga tidak ada gangguan selam 1-3 jam.
Agar fokus tidak terpencar, hindari melakukan multitasking. Artinya, latih diri untuk hanya melakukan satu hal saja. Jangan menggunakan internet untuk melakukan browsing, jangan terhubung ke media sosial, dan matikan HP.
Sediakan kebutuhan seperti air minum atau sedikit makanan untuk mengisi perut. Jangan sampai anda keluar ruangan untuk mencari kebutuhan yang menglihkan anda dari target waktu yang sudah ditentukan.Â
Hal terakhir adalah, jangan menjawab panggilan telpon dari siapapun saat fokus pada satu hal. Sepenting apapun itu, usahakan untuk terlebih dahulu memberi tahu orang terdekat bahwa anda akan fokus melakukan hal penting selama 3 jam dan tidak mau diganggu.Â
Pada awalnya, ini akan terasa sulit. Seiring waktu, ketika fokus dan konsentrasi sudah terbentuk, hal tidak penting mudah untuk dikesampingkan.Â
Tentu saja, anda harus terlebih dahulu mengklasifikasi mana yang penting dan mana yang tidak. Sesuatu yang menjauhkan dari sebuah goal atau target bermakna tidak penting.Â
Apakah anda mampu berkata "tidak" untuk ajakan yang pada hal yang mencuri waktu anda? selama jawabannya belum, komitmen untuk time blocking masih terasa sulit.