Masukkan air secukupnya agar daging bisa batang terlebih dahulu ketika memasak diawal. Setelah daging sudah 80% matang, masukka nangka/pisang/batang pisang sesuai selera.
Nah, bersamaan dengan itu tambahkan air secukupnya. Aduk hingga merata dan tambahkan garam ketika kuah sudah mulai mengeluarkan gelembung. Agar rasa sesuai, perhatikan takaran garam dengan mengecap kuah.
Jika nangka/pisang/batang pisang sudah 70% empuk, kecilkan api segera. Cukup gunakan api ukuran kecil agar gulai tidak terlalu lembek dan hancur.Â
Saat gulai sudah cukup empuk, maka gulai kambing siap disantap bersama keluarga.
Note:Â bumbu tambahan hanya sebagai pembeda rasa kuah. Di Aceh sendiri, gulai kambing atau yang lumrah disebut kuah beulangong bisa berbeda resep antar tempat, walaupun secara umum sama.
Kenapa disebut kuah beulangong?
Karena biasanya kuali (beulangong) yag dipakai ukuran besar untuk memasak 20 kilogram daging sapi/kambing. Jadi, kuah belangong ini paling sering dimasak di acara besar yang jumlah tamunya ratusan/ribuan, seperti pesta perkawinan atau hajatan.
Ada juga di beberapa tempat yang tidak menggunakan buah pala, serai dan bunga lawang. Adapun bumbu yang dihaluskan umumnya tetaplah sama. Â
Meskipun demikian, sebagian tempat memakai batang tebu agar menyerap minyak yang keluar dari kuah. Bahkan, ada juga yang menggunakan labu air untuk alternatif gulai.
Intinya, gulai kambing/kuah beulangong rasanya bisa bervariasi antar tempat di Aceh. Jika mampir ke Aceh, jangan lupa untuk mencicipi gulai kambing dengan harga 25k/30k per porsi.Â
Mau gratis? ya, tinggal masuk aja ke acara pesta pernikahan yang sedang berlangsung. Kalau mau masak sendiri, ikuti resep yang tertera di atas.Â