Siang tadi ketika saya hendak melaksanakan  shalat dhuhur, ada pelajaran luar biasa yang saya dapat.
Saya merasa ditampar oleh seorang pria yang satu kakinya sudah tak ada lagi. Betapa tidak, pria ini mampu berdiri tegak tanpa tongkat.
Momen shalat dhuhur akhirnya menjadi sebuah pembelajaran berharga.
Ternyata, dengan kaki yang pincang, pria yang tidak saya kenal ini tetap mampu datang ke mesjid untuk shalat berjamaah.
Wah, saya tidak bisa membayangkan kokohnya niat yang tertancap dalam hati pria tersebut.
Keterbatasan bukan penghalang untuk datang ke masjid. Saya langsung merasa ditampar kuat  oleh keadaan. Dengan kedua kaki yang masih lengkap, saya malah masih jarang ke masjidÂ
Saya akui kehebatan anak muda tadi. Kedua tongkatnya dia letakkan di belakang dan maju ke shaf bergabung bersama jamaah lain.Â
Bayangkan saja untuk empat rakaat shalat dhuhur, ia kuat berdiri dan menyelesaikan shalat dengan sempurna.
Memang, ada banyak pelajaran hidup dari mereka yang kurang beruntung. Kekurangan terkadang adalah kelebihan disisi lain.
Ya, hidup ini tidak hanya terbatas pada menilai yang terlihat saja. Banyak hal yang sulit dipahami dari sebuah kekurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H