Semua siswa punya hak untuk diperlakukan sama. Bukankah demikian seharusnya?
5 siswa pandai tidak lantas mengenyampingkan hak belajar 25 siswa dengan nilai pas-pasan. Kondisi kelas seperti pendekatan cara mengajar, proses transfer ilmu, media belajar, semuanya harus mengakomodir kebutuhan siswa.
Definisi pandai dan bodoh perlu dikaji dengan dua aspek penilaian: kemauan dan kemampuan. Ringkasnya, seorang guru sejatinya memahami karakter siswa secara personal untuk mendalami kemauan belajar mereka.
Pun demikian, antara kemauan dan kemampuan boleh jadi tidak saling mempengaruhi. Contohnya, siswa dengan kemauan belajar belum tentu memiliki kemampuan yang baik.
Sedangkan siswa tanpa kemauan belajar, boleh jadi memiliki kemampuan yang memadai. Walaupun demikian, kemauan belajar sejatinya membuka peluang untuk membangun kemampuan pada materi yang boleh jadi tidak disukai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H