Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Tua Cerai, Pendidikan Anak Terbengkalai

1 Juni 2023   21:24 Diperbarui: 1 Juni 2023   21:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dampak perceraian|freepik.com

Pada kondisi seperti ini, anak seolah terombang ambing tanpa tahu kemana arah berlayar. Belum lagi jika anak terpaksa harus dititipkan pada orang lain yang tidka memahami psikologis anak dengan baik.

Bukanlah sebuah keheranan jika anak hasil perceraian terlihat tertutup. Emosi negatif yang ditanggung anak sejak kecil membentuk kepribadian yang terkesan buruk. Pada kenyataannya, minimnya kasih sayang yang diperoleh anak paska perceraian membuat anak terpuruk. 

Di banyak tempat, bawaan emosi negatif mempengaruhi banyak hal dalam diri anak. Yang paling buruk adalah sisi kepribadian anak. Jika pun anak berhasil bertahan sampai dewasa, keinginannya untuk membina keluarga luntur akibat contoh buruk kedua orang tua.

Ada juga yang mampu bangkit dan bekeluarga, namun emosi negatifnya kembali bangkit dan berefek pada keutuhan keluarga. Artinya, efek perceraian seperti siklus daur ulang yang terus berjalan dan sulit dihentikan.

Rangkaian kesan dan pesan hidup yang dilihat langsung anak dari orang tua paska perceraian menjadikan anak lebih rentan ketika dewasa. Bukan berarti tidak ada anak yang sukses setelah orang tuanya cerai, namun memori yang tertanam dalam pikiran anak sulit dihapus kedepannya.

Makanya, dampak perceraian sampai kapan pun tetap terbawa dalam diri anak dan mempengaruhi pengalaman hidupnya. Anak bisa saja menjadi lebih pendiam, egois, dan tergerus rasa percaya dirinya.

Ringkasnya, yang paling dirugikan adalah masa depan anak. Ketika anak tidak mendapat kasih sayang secara utuh dari kedua orang tua, maka sisi pendidikannya terganggu.

Bukankah pemenuhan tangki emosi anak menjadi tanggung jawab orang tua? apatah gunanya harta bertumpuk jika kasih sayang sirna dalam keegoisan ayah dan ibu. Perceraian tetap saja bukan solusi yang harus ditempuh saat keutuhan keluarga terancam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun