Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerdas Berimajinasi dalam Praktik Belajar Kurikulum Merdeka

31 Mei 2023   13:49 Diperbarui: 31 Mei 2023   14:00 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerdas berimajinasi dan Kurikulum Merdeka|www.freepik.com

Motivasi belajar yang kuat berdampak baik pada proses belajar siswa. Hasilnya, siswa lebih terpacu untuk memahami tema pembelajaran dengan berpikir dalam bingkai imajinasi.

Implementasi Kurikulum Merdeka

Peran orang tua dalam mendukung terwujudnya kegiatan belajar semakin membaik dalam bingkai Kurikulum Merdeka. Orang tua bisa aktif berpartisipasi dalam ekosistem pendidikan yang mengedepankan kebersamaan.

Sarana dan prasarana pendidikan menjadi unsur penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Siswa tidak lagi terpusat pada satu sumber ilmu seperti buku, akan tetapi proses belajar dewasa ini dapat mengintegrasikan IT dengan mengedepankan kearifikan lokal. 

Oleh karenanya, peran aktif orang tua untuk terlibat mendorong minat belajar anak sangatlah penting. Prasarana penunjang lain juga bisa dikembangkan dengan inisiatif guru dan orang tua, sehingga siswa tergerak untuk mempertajam imajinasi berpikir. 

Kebijakan kurikulum Merdeka untuk memberi kebebasan  pada sekolah juga berdampak positif pada guru-guru. Akhirnya, guru tidak lagi stres mengikuti aturan baku, sebaliknya terpacu untuk lebih selektif menghadirkan media belajar sesuai konteks keberagaman minat dan bakat peserta didik. 

Sekolah dapat memilih tiga Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), yakni : (1)Merdeka Belajar, (2)Merdeka Berubah (3) Merdeka Berbagi. Tidak dapat dipungkiri, pilihan yang ditawarkan dalam bingkai Kurikulum Merdeka ini memberi keleluasaan untuk meminimalisir krisis belajar di banyak sekolah.

Kedepannya, banyak sekolah yang mampu membangkitkan gairah belajar, berubah dan berbagi dalam satu tujuan nyata. Lebih jauh lagi, karakter siswa dan kecerdasan emosional dapat disetarakan dengan kecerdasan intelektual. 

Kita menyadari bahwa kedua kecerdasan, intelektual dan emosional, memiliki dampak positif bagi siswa di masa depan. Bahkan, tanpa kecerdasan emosional yang baik,  siswa yang unggul secara intelektual akan sulit bersaing dalam era globalisasi seperti sekarang ini. 

Makanya, kebebasan yang ditawarkan Kurikulum Merdeka seakan menjadi jawaban yang sudah lama dinanti-nantikan oleh anak didik, peserta didik, dan juga orangtua didik.

Karakter anak yang dulunya dipengaruhi lebih besar oleh peran orang tua, kini guru dan sekolah saling bersinergi menciptakan suasana belajar yang mengakomodir terciptanya karakter baik bagi anak didik. 

Nilai Merdeka Berubah dan Merdeka Berbagi jelas mengarahkan siswa pada karakter positif. Orang tua lebih leluasa untuk aktif mendukung terwujudnya nilai-nilai karakter di bawah Kurikulum Merdeka. 

3 Peran Orang Tua dalam Praktik Baik Kurikulum Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun