Di akhir pekan minggu lalu, saya mengajak anak mengunjungi sebuah taman di kawasan Aceh besar. Taman ini dikenal dengan nama Taman Rusa. Letaknya di kawasan Aceh Besar, 30 menit dari pusat kota Banda Aceh.
Selain taman bermain untuk anak, Taman Rusa memilki koleksi hewan-hewan unik. Tentu saja seperti namanya, rusa memang menjadi daya jual dari taman ini.
Dengan kolam buatan yang terletak di tengah taman, pengunjung dapat berkeliling taman dengan berjalan kaki. Jika malas berjalan, ada koleki sepeda yang bisa disewa untuk mengelilingi taman bersama anak.Â
Tidak ketinggalan, koleksi harimau dan kucing emas menarik perhatian banyak pengunjung. Bagi saya pribadi, kesan pertama berkunjung kesini cukup memberi bekas positif.Â
Belajar sambil bermain
Saat berkunjung kesana, terlihat banyak anak-anak menghabiskan waktu bersama orang tua. Bahkan, di hari libur banyak perwakilan sekolah yang sengaja memilih untuk berlibur ke Taman Rusa.Â
Ya, secara ekonomi membawa dampak baik bagi masyarakat sekitar dan di sisi orang tua Taman Rusa menjadi lahan wisata edukasi ramah anak.
Walaupun koleksi hewan belum maksimal secara jumlah, setidaknya dengan keberadaan hewan langka dapat memberi pengetahuan tentang ekosistem alam bagi anak.Â
Contohnya, jenis hewan berbisa seperti ular dapat menambah wawasan anak ketika berkeliling taman. Bukan hanya itu, sapi Afrika yang unik juga memberi tambahan pengetahuan tentang keberagaman hewan di berbagai benua.
Antusias anak saat melihat jenis binatang yang beragam jelas terlihat dari raut wajah. Beberapa anak malah sengaja mendekati dan bertanya pada orang tua mengenai jenis dan asal usul hewan tersebut.
Sayangnya, para pemandu tidak kelihatan di seputaran area koleksi hewan. Padahal, keberadaan pemandu jelas sangat bermanfaat untuk memberi pemahaman tentang setiap jenis hewan, habitat, dan jenis makanan yang dibutuhkan.Â
Hal seperti ini sering luput dari perhatian pengelola taman. Jika saja setiap area ditempatkan satu pemandu dengan pengetahuan yang baik, pengunjung dapat mempelajari hal baru sambil memperluas wawasan.Â
Terkhusus bagi anak, alangkah lebih bagusnya lagi jika tersedia area edukasi dengan koleksi hewan peliharaan dan rangkaian informasi sarat makna untuk anak.
Ketika dulu berkunjung ke kebun binatang di Carolina Selatan, Amerika Serikat, saya mempelajari banyak hal mengenai habitat hewan dan bagaimana pihak kebun binatang memperkenalkan jenis hewan dengan informasi terstruktur.
Riverbanks Zoo termasuk area berlibur yang ramah anak. Tiket masuk bisa dibeli secara online atau langsung di tempat. Aturan masuk ke kebun binatang tertulis rapi dan informasi tentang jenis hewan terpampang jelas.
Manajemen kebun binatang luar negeri memang terkesan sangat teratur. Area yang bersih tanpa sampah, ketersediaan toilet, sampai penjual makanan semuanya tertata dan dikelola dengan sangat baik.Â
Di kebanyakan tempat di Indonesia, manajemen kebun binatang atau taman bermain belum begitu teratur. Ini bukan berarti kebun binatang di Indonesia masih tertinggal jauh secara tata kelola.
Kebun binatang selayaknya menjadi tempat edukasi ramah anak. Oleh karena itu, manajemen dan tata kelola tempat perlu didesain dengan konsep menarik, termasuk menjaga kebersihan dari sampah, akses toilet yang memadai dan bersih, dan yang paling penting kesiapan pemandu dengan wawasan luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H