Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lakukan 3 Hal Ini Sebelum Berinovasi

10 Mei 2023   11:36 Diperbarui: 10 Mei 2023   19:39 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi|freepik.com

Peran teknologi dalam segala lini kehidupan perlu dipahami dengan bijak. Dunia terus bergerak mengikuti arus teknologi yang semakin kencang. Jika tidak mampu mengikuti, maka besar kemungkinan kita akan tenggelam di dalamnya.

Inovasi kerap dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan keadaan. Sejarah membuktikan, tanpa kecermatan dalam berinovasi, sebuah produk bisa digilas perkembangan teknologi. Sebut saja Nokia yang menduduki posisi teratas di jamannya harus tenggelam dalam arus teknologi.

Untuk berinovasi, ada tiga hal yang harus terlebih dahulu dilakukan. Mari kita bahas dengan rinci!

Observasi Lapangan

Inovasi tidak mudah dilakukan tanpa data yang memadai. Artinya, jauh sebelum berinovasi, amati dengan rinci peran teknologi. Kejelian membaca keadaan di lapangan sangatlah penting untuk memahami langkah awal berinovasi.

Misalnya, gaya nongkrong di kafe dan warung kopi tidak lagi seperti dulu. Kehadiran wifi dengan sendirinya merubah keadaan. Konsep minuman dan makanan juga mulai disesuaikan.

Kebutuhan akan wifi menghadirkan hiburan bagi anak tingkat remaja pada jam-jam tertentu. Jenis kafe atau warung kopi yang menjadi tongkrongan biasanya ditentukan oleh tingkat kenyamanan, pelayanan, dan variasi makanan serta minuman.

Kafe dan warung kopi dengan konsep lama tanpa wifi harus rela kehilangan pelanggan. Tentu saja ini tidak berlaku sama, warung kopi dengan cita rasa terjaga condong memiliki pelanggan tetap.

Intinya, observasi lapangan perlu dilakukan sebelum berinovasi. Pahami keadaan, analisa keinginan pasar, baru kemudian berinovasi sesuai kebutuhan.

Jadi, inovasi tanpa observasi ibarat memancing tanpa kail. Kejelian melihat perubahan menciptakan kesadaran untuk menyesuaikan. Produsen Smartphone bersaing dengan melihat kelebihan produk lain dan mencoba untuk memperbaiki dengan cara baru.

Kemampuan untuk mendapatkan data lapangan perlu dilatih. Analisa strength dan weakness menjadi modal awal untuk berinovasi dengan tepat dan terarah. 

Menemukan Perbedaan

Ketika hasil observasi memberikan gambaran umum, langkah selanjutnya adalah menemukan perbedaan akan produk atau jasa. Sebagai contoh, dua produsen smartphone akan saling melihat detil produk pesaing untuk menilai perbedaan.

Jika sebuah smartphone mampu memberikan fitur lebih canggih dengan harga terjangkau, adakah aspek lain yang mungkin dikembangkan dengan harga yang sama?

Pertanyaan seperti ini memberi jalan keluar untuk sebuah inovasi yang lebih unggul. Harga mahal dan kualitas terjamin pastilah memukau pembeli, namun harga terjangkau dengan kualitas tinggi memberi kesan berbeda pada sebuah produk.

Makanya, tidak heran jika produsen smartphone bersaing dengan inovasi yang dikemas dalam inovasi berbeda. Ada yang menanamkan aplikasi bermanfaat untuk gratis digunakan, ada juga yang melebihkan memori untuk mempercepat akses smartphone. 

Inovasi yang baik memberi kesan berbeda di benak pelanggan. Kalau berinovasi hanya dengan penambahan fitur bermodal ikut-ikutan, maka nilai inovasi belum mampu menyentuh pikiran bawah sadar seseorang.

Lihat saja bagaimana fungsi hard keyboard yang berhasil digantikan dengan peran touch screen, bukankah memberi kesan berbeda pada pengalaman mengetik?

Inovasi jaringan 3G ke 4G juga memberi dampak signifikan pada transaksi data, apalagi saat ini kehadiran 5G jauh mempercepat akses data dan pengalaman beriteraksi. Semua ini tidak terjadi tanpa keakuratan melihat perbedaan.

Kita lihat contoh lain dalam dunia pendidikan. Saat Covid datang menyapa, akses transaksi ilmu diambil alih oleh Zoom. Semua terkaget dan mau tak mau harus menyesuaikan dengan keadaan.

Banyak institusi pendidikan yang merugi karena gagal membaca perubahan dan enggan berinovasi. Cara belajar tatap muka berubah menjadi tatap layar, pola mengajar perlu dimodifikasi, dirancang dan disesuaikan dengan keadaan.

Penguasaan teknologi yang baik membantu guru, namun tidak sedikit yang tenggelam karena ketidakmampuan membaca keadaan dan berinovai dalam bidang pengajaran, baik secara materi atau tehnik mengajar.

Mengembangkan Ide

Ide yang unik di waktu yang tepat membuka peluang baru. Banyak bisnis baru tumbuh dimana-mana, akan tetapi seringnya ide mereka sebatas mengikuti pasar.

Mengembangkan ide memang sulit jika tidak dengan visi dan misi yang jelas. Inovasi sulit muncul jika bukan karena ide-ide liar yang dieksekusi dengan sigap.

Sebut saja seperti smartphone jenis folding. Terdengar mustahil, tapi pada kenyataannya hadir dengan fitur meyakinkan. Tentu saja, perusahaan seperti Samsung memiliki perhitungan pasar jauh sebelum menghadirkan smartphone versi lipat dengan target pasar pebisnis.

Ide yang dikembangkan dengan misi terarah menciptakan momen peluang cerah. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tidak semua ide yang berhasil dieksekusi mampu mendatangkan profit tinggi dalam waktu cepat.

Samsung saja mengalami kerugian sebesar 3.4 milyar Dolar selama 14 tahun terakhir. Makanya, Samsung berani berinovasi dengan konsep foldable phone yang menarget pasar segmen premium. (baca disini).

Nah, jika ingin berinovasi yang baik, terapkan tiga langkah seperti tertulis diatas : observasi lapangan, menemukan perbedaan, dan mengembangkan ide. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun