Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggantung Mimpi

8 Mei 2023   14:27 Diperbarui: 8 Mei 2023   14:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggantung mimpi | merdeka.com

Di pelosok desa, para calon pemimpin menggantung mimpi. Ada yang sekedar berbicara, berharap kelak ucapan berubah menjadi visi. Tidak sedikit yang menopang tinggi, hasrat sukses hadir dalam hati yang suci. 

Sekantung mimpi, berlari dalam lubang jalan. Sesekali terperosok, namun banyak yang mengabaikan. Mencoba bersabar, siapa tahu ada hikmah dalam jauhnya perjalanan. 

Menempuh sungai, bergantung dalam seutas tali.Kadang terlupa, harga sebuah nyawa setipis harapan yang menggantung mimpi. Jauhnya perjalanan, bergantung dengan uji nyali.

Di lereng gunung, anak negri mencari ilmu.Dari hutan ke hutan, perjalanan mengubah titik temu.Walau harus merenung, kenapa sulit menjumpai guru.

Nasib, memisahkan harapan dan kedewasaan.Jabatan, melahirkan kewibawaan dan keserakahan.Mimpi, menghubungkan kenyataan dan ketiadaan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun