Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mau Ambil IELTS, Baiknya Versi Paper-Based atau Computer Based?

5 Mei 2023   23:10 Diperbarui: 5 Mei 2023   23:11 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda sedang berencana untuk mengambil IELTS, kenali terlebih dahulu perbedaan antara IELTS paper-based dan IELTS computer-based. 

International English Language Testing System (IELTS) menjadi pilihan banyak pelamar beasiswa saat ini. Banyak kampus di luar negeri yang menerima IELTS. Alhasil, jumlah mahasiswa asing yang tertarik untuk kuliah di kampus dengan bahasa pengantar bahasa Inggris semakin meningkat. 

Sepengetahuan saya, sejak 2021 banyak test centre yang menfasilitasi dua jenis tes IELTS, yaitu :computer-based dan paper-based. Keduanya memiliki unsur tes yang sama dan sistem penilaian yang sama. 

Bagi yang belum familiar dengan IELTS, perlu dipahami bahwa ada dua jenis IELTS yang manfaatnya berbeda. 

Pertama, Academic IELTS yang digunakan untuk syarat melanjutkan pendidikan. Kedua, General IELTS yang ditujukan untuk syarat bekerja atau menetap di luar negeri.  

Jadi, jenis IELTS yang diambil sangat tergantung dengan tujuan ke luar negeri. Pada tulisan kali ini, saya hanya membahas IELTS Academic. 

IELTS Paper-Based versus IELTS Computer-Based

Kembali ke topik awal tulisan. Apa yang membuat beda antara IELTS paper-based dan IELTS computer-based?

Untuk tipe paper-based, tes diberikan dalam bentuk hardcopy, artinya peserta tes diberikan soal langsung yang dikenal dengan sebutan test booklet. 

Satu kelebihan IELTS paper-based adalah kemudahan membolak balik soal dan menuliskan jawaban langsung di kertasnya. Keleluasaan mencoret lembaran soal mempermudah menjawab soal Listening secara langsung.

Kenapa bisa demikian? pada soal Listening, ada waktu 10 menit yang disediakan untuk memindahkan jawaban ke lembaran jawaban. Sebelumnya, peserta tes dibolehkan untuk mencoret kertas soal pada saat mendengar audio Listening. 

Kelebihan lainnya terletak pada sesi Writing dan Reading. Kedua sesi ini waktunya 60 menit masing-masing. Di sesi Writing, menulis dengan menggunakan pensil bisa jadi lebih mudah khususnya bagi yang sudah terbiasa menulis di kertas.

Sedangkan di sesi Reading, membaca langsung dari kertas jauh lebih mudah dan terfokus ketimbang dari layar komputer. Selain mudah untuk membolak balik soal bacaan yang panjangnya menguras konsentrasi, peserta juga bisa langsung mencoret kemungkinan alinea yang mengandung jawaban. 

Berbeda dengan IELTS computer-based, di sesi Reading peserta harus siap untuk membaca via layar komputer. Tentu saja jika tidak terbiasa membaca dari laptop, sulit menjaga konsentrasi dalam waktu 60 menit untuk membaca dan mencari jawaban sekaligus. 

Nah, khusus untuk bagian Writing, versi computer-based boleh jadi mempermudah mereka yang terbiasa mengetik di komputer. Terlebih jika kemampuan mengetik 10 jari sudah terlatih, waktu 60 menit pastinya lebih dari cukup untuk menjawab dua tipe soal Writing.

Perlu diingat, pada sesi Reading IELTS paper-based, waktu transfer jawaban sudah termasuk dalam 60 menit alokasi waktu yang disediakan untuk menjawab soal. 

Jika terlalu fokus membaca dan menuliskan kemungkinan jawaban di soal, maka bisa jadi waktu untuk memindahkan jawaban tidak tercukupi. Hal yang sama tidak terjadi pada versi computer-based yang langsung memberi tempat untuk memilih dan menuliskan jawaban.

Nah, bagi yang ingin hasil tes keluar cepat, lebih baik ambil versi computer-based saja. Dalam waktu 4-5 hari, hasil tes sudah bisa diakses via online. 

Untuk versi IELTS paper-based, akses untuk mengecek skor bisa sampa 10 hari semenjak tes. Sertifikat pun harus menunggu sampai dua minggu baru bisa diambil.

Jadi, jika hendak mengambil ujian IELTS, pastikan kenyamanan dan kesiapan menjawab soal. Kalau terbiasa dengan soal hardcopy, ya baiknya ambil versi paper-based. 

Sebaliknya, jika lebih nyaman dengan komputer, maka cukup ambil versi computer-based. Faktor kenyamanan dan kebiasan jelas membuat perbedaan besar pada kemampuan menjawab di hari H. 

Intinya, jangan mengambil tes versi paper-based jika memang terbiasa menjawab dan latihan dari komputer atau laptop.Untuk yang lebih mudah menulis di kertas dan terbiasa membaca secara manual, pastinya lebih disarankan untuk mengambil IELTS paper-based. 

Bagaimana jika tidak terbiasa dengan keduanya? ya, mendingan jangan ikut IELTS. Biayanya 3 jutaan lebih, tanpa persiapan uang terbuang sia-sia. 

Untuk mendapatkan skor sesuai harapan, perbanyak belajar dan memahami karakter soal. Waktu belajar untuk pemula bisa sampai 6-12 bulan secara intensif. Kalau sudah familiar dengan IELTS, waktu persiapan boleh jadi tidak selama itu. 

Yang jelas, kalau sama sekali belum mengenal IELTS, sangat disarankan untuk tidak mengambil tes IELTS. Sudah bisa dipastikan uang hangus sia-sia dan skor yang didapat tidak mencukupi kriteria persyaratan kampus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun