Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apakah Skor Tes TOEFL bisa Dianggap Akurat?

4 Mei 2023   18:50 Diperbarui: 4 Mei 2023   18:54 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Test of English as a Foreign Language (TOEFL) adalah salah satu jenis tes bahasa Inggris yang dipakai untuk mengukur kemampuan berbahasa. 

Khususnya di Indonesia, jenis TOEFL yang paling sering dipakai adalah paper-based. Alasan utama mahasiswa mengambil TOEFL adalah untuk mendapatkan skor tertentu sebagai syarat sidang di kampus.

Adapun TOEFL ITP termasuk dalam katagori paper-based, dimana kegunaannya hanya sebagai syarat administrasi semata. Baik itu untuk administrasi beasiswa atau keperluan kampus. 

Apakah skor yang diperoleh dari tes TOEFL bisa dianggap akurat?

Skor untuk jenis TOEFL paper-based seperti ITP berkisar antara 310-677. Di kebanyakan kampus, syarat untuk sidang yaitu antara 400-500. Lalu, jika seorang mahasiswa bisa mendapatkan skor 500, apakah secara otomatis kemampuan bahasa Inggrisnya bagus?

Nah, perlu dipahami bahwa skor TOEFL tidak serta merta merefleksi kemampuan bahasa Inggris secara meyeluruh. Terkhusus untuk TOEFL jenis paper-based, relevansi antara skor dan kelancaran berbahasa tidak bisa dijamin.

Berbeda pada jenis TOEFL Internet-Based Test (IBT) yang memiliki struktur soal mewakili keempat skil (Listening, Reading, Speaking dan Writing. Keakuratan skor dan kemampuan individu lebih terjamin.

Banyak orang yang memiliki pola pikir salah tentang skor TOEFL. Skor 550 di TOEFL ITP  tidak menjamin orang tersebut mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik. 

Kenapa? karena struktur soal pada TOEFL ITP hanya ada tiga: Listening, Structure, dan Reading. Ketiga bagian ini hanya mengetes kemampuan berbahasa Inggris secara teoritis saja. 

Jadi, skor tinggi tidak identik dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Apalagi ketika berkaitan dengan skil Speaking dan Writing. Keduanya menuntut seseorang untuk mampu mengaplikasikan kaedah berbahasa yang benar dalam berbicara dan menulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun