Apa yang terjadi kemudian? Ternyata, Allah bukakan pintu rejeki dari cara yang lain. Kata guru ngaji saya, inilah salah satu hikmah berlaku baik pada kedua orang tua.
Terkadang, Allah menguji dengan mengambil harta dari satu tempat, lalu membuka pintu rejeki dari tempat yang lain. Intinya, jangan pernah berburuk sangka pada Allah.
Cerita kedua, seorang Ibu yang sudah berumur yang lebih Memilih menetap pada rumah putri bungsunya.Â
Sementara, anak-anak yang lain sedikit iri kepada adik bungsu. Memang si ibu sudah berumur 80 lebih, cara bicaranya juga sesekali tidak beraturan.
Akan tetapi, rumah si bungsu menjadi tempat favorit si ibu ini. Cucunya menawarkan keceriaan padanya.
Sebagai seorang pensiunan pegawai, gaji yang masih ia terima dipakai untuk merawatnya oleh sang anak.
Anak-anak yang lain juga berinisiatif mengumpulkan uang untuk biaya kehidupan sang ibu. Tetap saja, kemauan sang ibu menetap pada rumah anak paling bungsu.
Nah, guru ngaji saya mengatakan, turutilah kemauan ibumu selama ia tidak menyalahi syariat. Senangkan hatinya dan hidupmu akan bahagia.
Ada banyak hal yang tidak masuk akal dalam hidup ini. Hanya keyakinan yang mampu menjawabnya. Faktor sebab-akibat memang berlaku, tapi jangan lupa banyak hal yang terjadi tanpa penjelasan.
Berbakti pada orang tua bisa dalam bentuk apa saja. Salah satu yang paling kecil adalah dengan membuat hatinya senang. Tentu saja harganya tidak mahal dan mudah dilakukan.Â
Sayangnya, banyak anak yang egonya besar, gengsinya lumayan, dan ga mau susah. Akhirnya, untuk mengunjungi seorang ibu saja harus dipikirkan lama-lama.