Dalam hal uang, cobalah memposisikan diri sebagai seorang anak.
Seringkali, terlebih pada momen lebaran, anak-anak mendapatkan banyak amplop berisi uang. Uniknya, mereka tak pernah perduli dengan nominal.
Anak-anak condong untuk tidak melekatkan diri pada uang. Akibatnya, mereka malah menyerahkan amplop pada orang tuanya.
Tidak perduli berapa jumlah yang didapat, yang penting berikan pada ayah atau ibu.
Jauh dalam lubuk hati, anak-anak percaya pada orang tuanya. Mau diapain uangnya juga tidak masalah.
Berbeda dengan orang dewasa. Ketika berhadapan dengan uang, nominal menjadi penentu emosi. Hati mudah dimainkan oleh uang.
Orang dewasa juga condong terikat dengan uang. Buktinya, jika hilang beberapa lembar langsung terasa berbeda.
Sikap tidak mau melepaskan diri dari uang melahirkan individu yang dikekang oleh nominal. Dengan kata lain, sangat gampang menjadi budak uang.
Di banyak tempat kedudukan uang malah lebih tinggi dari harga diri. Ada yang malah menundukkan diri atau malah melepas harga diri karena uang.
Bukankah orang dewasa selayaknya belajar untuk meniru anak-anak?
Ya, khususnya dalam perkara uang. Bersikaplah seperti anak-anak yang tidak melekatkan diri pada uang.
Dalam artian yang lebih luas, jangan tertipu dengan uang lalu kehilangan harga diri.
Ketika uang di tangan, lepaskan dia dan lupakan kemana perginya.
Begitu pula saat tak ada, jangan berharap berlebihan sehingga diperbudak oleh uang.
Emosi orang dewasa sangat gampang dipermainkan, sedangkan anak-anak hidup lebih bahagia tanpa uang.
Seiring waktu, nilai kehidupan bisa saja mengikat manusia menjadi individu yang terkekang. Makanya, orang yang takut kehilangan tidak mau melepaskan uang begitu saja.
Sebaliknya, mereka yang tidak mengikat diri bersama uang akan mudah saja melepas ikatan emosi negatif.
Orang dewasa jelas pandai berhitung, namun seringkali nafsu mengalahkan logika berpikir.
Emosi yang tertanam dari pengalaman masa kecil mudah saja mengelabui emosi.
Momen lebaran adalah momen paling baik untuk melepaskan diri dari ikatan uang. Belajarlah dari bagaimana anak-anak memperlakukan uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H