Makanya, puasa orang awam tidak lebih dari berhenti makan dan minum semata. Nafsu dan amarah masih belum mampu dikontrol dengan baik.
Mereka yang sudah berpuasa dengan ilmu akan mendapatkan manfaat puasa secara rohani.
Efeknya, hati semakin lembut dan mudah berempati pada orang lain. Sekiranya orang berbuat buruk, maka ia tidak lantas mudah berburuk sangka.
Hati yang lembut akan mudah menerima nasihat, mudah memaafkan dan mudah melakukan kebaikan.
Sebaliknya, hati yang keras sangat mudah mengupat, iri dengki pada orang lain, dan bersifat pendendam.
Inilah penyakit hati yang paling berbahaya. Jika setelah berpuasa Selama 30 hari dan hati Masih belum terasa lembut, maka berhati-hatilah.
Hati yang keras sangat sulit menerima nasihat. Umumnya, orang dengan hati keras mudah berdebat dan jarang mau mengalah.
Sejatinya, manfaat puasa secara hakikat dapat menembus dua tubuh sebagaimana yang tertera di atas.
Masing-masing kita bisa menganalisa diri sendiri, sejauh mana puasa yang sudah kita lalui membawa dampak positif bagi tubuh kita.
Kalau saja hati masih terasa keras dan sulit menerima nasihat orang, perbanyaklah berpuasa setelah bulan Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H