Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Memahami Konsep Finansial Sehat selama Ramadan

16 April 2023   15:36 Diperbarui: 16 April 2023   15:53 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengatur pengeluaran (expense) selama ramadan sejatinya tidaklah sulit. Hal yang paling penting adalah memahami pos pengeluaran, mengklasifikasikan, dan menentukan prioritas. 

Penting untuk mengetahui kemana saja uang dipergunakan selama ramadan. Misalnya, manakah pos pengeluaran yang paling banyak. Lalu, urutkan sesuai skala prioritas.

Setiap orang atau keluarga memiliki pos pengeluaran dan skala prioritas berbeda. Namun, secara umum arah pengeluaran pastilah tidak begitu jauh berbeda.

Sebagai contoh, pengeluaran untuk konsumsi harian pastinya masuk skala prioritas. Meskipun demikian, jenis menu bukaan bisa disiasati lebih awal disesuaikan dengan pemasukan (income).

Kalau seandainya seorang suami bergaji 3 jutaan, maka secara logika berapa persentase uang yang harus diplot untuk kebutuhan harian?

Dalam hal ini, gaya hidup perlu dipertimbangkan dengan bijak. Jangan berencana untuk buka puasa terlalu sering di luar rumah dan pilih menu yang tidak menghabiskan banyak uang. 

Antara nafsu dan pendapatan perlu diajak kerjasama. Jangan sampai nafsu mudah menguasai dompet dan mengalahkan logika berpikir. 

Jumlah anggota keluarga jelas menjadi faktor penentu seberapa besar alokasi uang dibutuhkan. Jika sebuah keluarga terdiri dari 3 orang, mungkin Rp.50.000 bisa cukup dengan asumsi makan bersama di rumah.

Lagi-lagi, pola hidup dan jenis pilihan makanan sangat menentukan seberapa banyak uang harus disiapkan. Intinya, semakin tinggi pola makan, maka semakin boros pengeluaran.

Alangkah lebih baik, kepala keluarga terlebih dahulu membahas alokasi pengeluaran selama ramadan. Biaya makan, sadaqah harian, biaya mudik, THR lebaran untuk sanak saudara mesti disiasati.

Artinya, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Tentu saja, jika tidak dianalisa dengan baik, kemungkinan negatif sangat mungkin terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun