Hari ini kita berada di hari ke 18 bulan puasa. Saf shalat di masjid mulai berkurang, sementara bulan ramadan akan segera berakhir. Tidak sampai dua minggu lagi umat islam akan disibukkan untuk menyambut lebaran.
Seorang penceramah mengingatkan bahwa, kepergian ramadan sepantasnya meninggalkan kesedihan mendalam bagi orang beriman. Sejatinya, ramadan adalah bulan yang paling dirindukan oleh para ulama.Â
Hanya di bulan ramadan pahala berbuat baik digandakan berkali lipat oleh Allah. Hanya di bulan ramadan keistimewaan seperti ampunan dosa dan rahmat Allah terbuka lebar.
Tradisi menghiasi ramadan dengan amal baik seharusnya semakin bertambah di penghujung bulan puasa. Sayangnya, kekuatan dan keinginan untuk beribadah terkadang dikalahkan oleh nafsu ketika berbuka.
Para ulama dahulu kala tidak menyianyiakan ramadan dan semakin memperbanyak amalan di 10 terakhir. Sangat kontras dengan bagaimana tradisi menyambut ramadan saat ini.
Maka, para ulama menegaskan bahwa keberuntungan akan menyapa mereka yang hatinya larut dalam beribadah, beramal baik di bulan ramadan.
Momen ramadan belum tentu bisa dinikmati lagi tahun depan. Kita tidak bisa menerka umur, apakah akan berjumpa lagi dengan bulan ramadan selanjutnya.Â
Pengumuman orang meninggal di masjid silih berganti, pertanda ajal bisa datang kapan saja. Mereka yang masih sehat kemarin, tiba-tiba namanya disebutkan pada pengumuman masjid.Â
Ada yang tua dan ada yang muda, ada yang sakit dan ada juga yang sehat. Semua sudah tertulis dan tinggal menunggu waktu. Ketika sudah tiada, kesempatan untuk beribadah pun mustahil untuk dilakukan.
Oleh karenanya, selama ruh masih berada pada jasad, hendaknya kita memanfaatkan sisa umur dengan beribadah. Apalagi, di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, Allah melipatgandakan pahala setiap amal.
Sisa waktu 12 hari lagi sungguh sia-sia jika terlewatkan dengan kehampaan tanpa amal. Setiap manusia memiliki tanggung jawab akan umurnya, kemana waktu mereka habiskan.
Alangkah ruginya jika saat kembali pada ilahi kita membawa sedikit amal, sedang umur yang kita punya berlebih. Waktu yang kita miliki berlimpah, namun hati tidak tergerak untuk melakukan ibadah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI