Kisah inspiratif yang akan saya tuliskan ini adalah kilas balik pengalaman berpuasa di luar negeri. Saat menyelesaikan studi S-2 di Taiwan, saya sering berjumpa mahasiswa internasional di taipei.
Kampus tempat saya belajar kebetulan berada di kota Taipei. Akses untuk ke mesjid bisa dengan bus dan MRT, tapi saya lebih memilih bersepeda.Â
Jaraknya tidak terlalu jauh, ya sekitar 15-20 menit mengayuh sepeda. Biasanya di masjid besar Taipei, selama bulan ramadan selalu diadakan buka bersama diikuti dengan tarawih.
Buka puasa bersama disponsori oleh donator. Setiap hari ada yang bertanggung jawab untuk membantu menyiapkan bukaan dan keperluan lainnya.Â
Nah, masjid besar Taipei menjadi tempat berkumpulnya umat muslim Taiwan. Semua mahasiswa di Taipei dan New Taipei pasti kesini. Sebenarnya ada satu masjid lagi di kota Taipei, tapi tidak terlalu besar.Â
Jadinya, mayoritas warga muslim Taipei condong untuk memilih shalat disini. Lokasinya bersebrangan dengan taman kota dan dekat dengan halte bus juga. Jika dengan MRT, maka harus berjalan sekitar 100-200 meter.Â
Banyak muslim asal timur tengah dan juga Afrika yang kuliah di Taiwan. Khususnya di kota Taipei, saya sering sekali berjumpa dengan warga Yordania, Mesir, Malaysia, Oman, dll.
Saya mengenal satu orang warga Afrika, namun saya lupa persisnya dari negara apa. Ia akrab disapa dengan panggilan Ali. Penampakannya seperti warga Afrika pada umumnya, berkulit hitam.