Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

3 Tanda Puasa Kita Diterima Allah

6 April 2023   15:30 Diperbarui: 6 April 2023   15:39 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk di dalamnya yaitu berkata dusta atau berbohong. Orang yang berpuasa dengan benar pasti menjauhkan diri dari berdusta. Oleh karenanya, amalan puasa yang diterima Allah akan berdampak pada kejujuran seseorang setelah bulan ramadan berakhir.

Apabila seseorang semakin banyak berkata dusta setelah ramadan usai, pastinya ini menjadi sebuah indikator yang harus diwaspadai. Jangan sampai ibadah puasa yang sudah berlalu sia-sia tanpa hasil. 

Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan tetap mengamalkannya, maka Allah Ta'ala tidak butuh kepada puasanya."

3. Kehidupan lebih Baik

Gambaran kehidupan seseorang di dunia adalah refleksi dari amalannya. Orang yang berbuat baik, maka kebaikan akan kembali padanya. Sebaliknya, mereka yang berlaku buruk kepada orang lain menyebabkan kesulitan dalam hidup.

Al-Quran sudah dengan gamblang menggambarkan bagaimana balasan amal shaleh yang diperbuat manusia di dunia.

 

Artinya: Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 97]

Allah menjamin kehidupan yang baik bagi hambanya yang beriman dan mampu mengerjakan amalan shaleh. Bukankah jaminan dari Allah bersifat pasti? lalu, kenapa manusia masih terperangkap dalam maksiat?

Ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Kemampuan menahan hana nafsu dari berbuat maksiat, baik terlihat atau tersembunyi, merupakan inti dari ibadah puasa. 

Wajar saja jika Allah memberi ganjaran yang besar bagi hambanya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba yang diterima amal ibadah puasa selama bulan ramadan. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun