Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Membangun Prototipe Bisnis, Gimana Caranya?

28 Maret 2023   18:07 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prototipe adalah sebuah metode pengembangan produk dengan rentetan strategi. Dalam konteks bisnis, prototipe adalah membangun sebuah replika berbentuk sistem agar bisnis berjalan dan berkembang baik.

Kita coba ambil dua contoh prototipe ada pada bisnis franchise seperti KFC dan McDonald's. Tujuan menciptakan prototipe tidak lain adalah sebagai pijakan bisnis. 

Mudah dipahami seperti ini, KFC bisa buka cabang dimana pun itu berkat adanya prototipe. Jika tidak, bisnis tidak memiliki manual cara kerja, sistem operasional, standar kerja, dll.

Bisnis yang sudah besar pasti memiliki prototipe, nama kerennya yaitu business prototype. Tanpa prototipe, bisnis tidak bisa berkembang dan prosedur kerja amburadul.

Perhatikan bagaimana pegawai di KFC melayani pembeli, menu yang terpampang jelas, harga paket, lama penyajian dan pola kerja pegawai. Semua bermuara pada satu prototipe. 

Bisnis kecil umumnya tidak memiliki prototipe. Ini mudah terbaca karena sistem operasional yang tidak terstruktur dan manajemen kerja tidak mengikuti prosedur.

Prototipe bisnis dibangun dengan banyak pertimbangan, yang paling penting adalah menyesuaikan dengan visi dan misi bisnis. Dengan cara ini, bisnis akan mudah mengepakkan sayap selebar-lebarnya. 

Ambil contoh lain, Indomaret misalnya, saban hari mereka bisa membuka cabang baru. Tidak butuh lama, hanya beberapa bulan target toko baru sudah disiapkan. 

Apakah ini terjadi kebetulan? TIDAK! semua berjalan baik berkat prototipe bisnis yang dibangun pada awal mula bisnis dimulai. Semua dicatat dengan baik, dianalisa, sehingga sistem dan mekanisme kerja terbentuk.

Inilah mengapa bisnis yang bisa maju dan berkembang hanya mereka yang mempersiapkan prototipe jauh-jauh hari. Alhasil, jumlah bisnis naik, profit meningkat, aset bertambah. 

Berbeda dengan bisnis tanpa prototipe. Umumnya, mereka terlihat berkembang, namun terbatas pada jumlah omset tertentu. Ketika ingin membuka cabang baru, prosedur bisnis tidak tertata rapi.

Walhasil, karyawan tidak memiliki standar kerja yang sama. Dalam banyak hal, ini mempengaruhi kesan pada konsumen. Boleh jadi, mereka meraup banyak untung pada satu waktu, kemudian jatuh di waktu yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun