Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mana Lebih Baik, Memperbanyak Membaca atau Menulis?

9 Maret 2023   22:16 Diperbarui: 9 Maret 2023   22:23 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperbanyak membaca | freepik.com

Jika diharuskan untuk membaca atau menulis, manakah yang bakal anda pilih?

Menulis dan membaca adalah dua skil yang saling berkaitan. Tidak mudah menulis tanpa membaca dan tidak mungkin ada bacaan tanpa ada yang menulis. 

Artinya, antara menulis dan membaca saling terhubung dan mustahil untuk dipisahkan. Akan tetapi, untuk bisa menulis lebih baik, seseorang perlu memperluas bacaan setiap hari.

Sebuah tulisan akan terlihat 'kaku' jika pemilihan kata sangat terbatas. Apalagi, saat ada pengulangan kata yang sama beberapa kali dalam sebuah paragraf.

Makanya, tulisan sastra nilainya mahal karena diksinya berkelas. Berbeda dengan tulisan harian yang condong mengarah pada diksi yang relatif sama. 

Karya tulisan berkelas memiliki karakteristik berbeda jauh dari tulisan biasanya. Dengan membaca seorang penulis bisa lebih gamblang dalam memaparkan ide ke dalam susunan kata yang mudah diphami orang awam. 

Saya memiliki seorang teman yang kebetulan anaknya lahir di luar negeri. Kebiasaan anaknya membaca buku di luar kebiasaan anak-anak pada umumnya. 

Ia bisa menghabiskan buku-buku bahasa Inggris sejenis buku fiksi anak yang sangat tebal dalam seminggu. Hasilnya, kosakata bahasa Inggrisnya meningkat tajam, bahkan boleh dikatakan jauh diatas penutur asli seumuranya.

Kebiasaan membaca ini akhirnya menghasilkan banyak karya. Si anak ini mampu menelurkan buku cerita anak dalam bahasa Inggris dengan dimensi imajinasi yang liar.

Ragam buku yang ia baca berhasil membentuk imajinasi unik di pikirannya, sehingga alur cerita yang ia buat bisa menarik, didukung dengan pemahaman bahasa Inggris yang tentunya sangat baik karena terasah dengan banyak membaca. 

Kembali ke pertanyaan awal, mana yang lebih baik, menulis atau membaca?

Jawabannya sangat tergantung kepada tujuan akhir seseorang. Jika ingin menjadi penulis profesional, maka akan lebih bermakna untuk membaca lebih banyak agar pengetahuan bertambah luas. 

Dengan membaca, sudut pandang juga menjadi lebih luas. Kesimpulan dari sebuah masalah bisa dianalisa dari berbagai sudut. Khususnya ketika menulis suatu opini, sangat penting untuk memahami konteks topik yang dituliskan. 

Intinya, seorang penulis tidak cukup hanya sebatas mengasah pena, namun perlu untuk mengisi tinta di dalam pena. Caranya ya dengan terus menerus membaca hal-hal baru karena ilmu setiap harinya terus melebar.

Ketika tinta yang dimiliki penulis terus terisi dari hasil membaca, keindahan tulisan akan terbentuk dan kedalaman maksud sebuah tulisan juga sulit diukur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun