Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswa Finlandia Sekolah Jam 9 Pagi dan Mereka Lebih Sukses

3 Maret 2023   12:38 Diperbarui: 6 Maret 2023   12:15 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah di Finlandia|freepik.com

Pro dan kontra tentang kebijakan sekolah jam 5 pagi di provinsi NTT menyisakan tanda tanya. Benarkah sekolah jam 5 pagi akan lebih produktif? di sisi lain, akankah sebuah provinsi berhasil maju dengan mengawalkan jam sekolah?

Menjawab dua pertanyaan ini tidak mudah, terlebih ada beberapa variabel yang harus diperhitungkan. Pertama, dalam konteks kesuksesan, kedisiplinan tentu punya peran penting, namun perlu kajian lebih dalam sejauh mana dampak sekolah terlalu awal pada kesuksesan siswa. 

Dulu, saat Covid mulai menyerang dunia, ada istilah learning loss, dimana pemberhentian belajar secara tatap muka berdampak pada hilangnya kemampuan belajar. 

Jadi, sebuah kebijakan harus mempertimbangkan banyak aspek ketika ingin diimplementasikan. Misalnya, apakah siswa mampu untuk bangun lebih awal untuk menuju ke sekolah sat masih gelap.

Bukan hanya itu, latar belakang siswa juga harus diperhitungkan. Contohnya, mereka yang bertempat tinggal jauh dan juga harus membantu orang tua sebelum berangkat ke sekolah, apakah ada transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah?

Mengeluarkan kebijakan mudah, namun membuat kebijakan yang relevan dan tidak meyusahkan orang banyak itu sulit. Mengubah wajah pendidikan dengan mengawalkan sekolah bukanlah sebuah solusi yang bijak. 

Fasilitas Penunjang

Saya pikir, jika saja pemerintah NTT lebih dulu mengharuskan pekerja kantor masuk jam 5 pagi dan trasportasi publik disediakan secara gratis untuk anak sekolah, ceritanya akan sedikit berbeda.

Kalau anak murid diharuskan sampai ke sekolah dengan cara sendiri, maka kebijakan sekolah jam 5 pagi atau 5:30 sungguh memberatkan. Kenapa? karena ada jarak antara bangun pagi dan persiapan ke sekolah. 

Tidak sedikit siswa yang memang 'harus' membantu orang tua terlebih dahulu, baik itu dari kalangan petani, nelayan, pedagang, dll. Artinya, mereka sudah secara by default membantu orang tua di waktu pagi.

Bayangkan saja, jika harus sekolah lebih dini, waktu untuk membantu orang tua sirna. Secara tidak langsung ini berdampak pada perekonomian keluarga.

Ya, bagi keluarga yang mampu tidak masalah. Sedangkan bagi yang kurang mampu, apa pemerintah mau membantu subsidi kebutuhan harian? jawabannya pasti tidak.

Nah, bagaimana nasib keluarga yang memang memperjuangkan hidup dengan bantuan sesama aggota keluarga. Dalam hal ini, anak-anak sekolah yang membantu perekonomian keluarga untuk bertahan hidup harus juga dipertimbangkan.

Sebuah kebijakan tidak hanya dihasilkan dari sudut pandang kesuksesan saja. Kalau kedisiplinan yang ingin dibentuk, sekolah jam 7 pagi masih masuk akal untuk membangun kedisiplinan dalam lingkup pendidikan.

Bahkan, di beberapa tempat, mereka yag tidak sekolah bisa lebih disiplin karena terbiasa bangun pagi untuk membantu orang tua. Jadi, setiap kasus mesti dilihat dari sudut pandang berbeda.

Perkembangan Otak

Kesuksesan pada seorang murid erat kaitannya dengan stimulasi pada otak. Untuk bisa mendapatkan performa otak yang tinggi, umur 1-7 tahun adalah investasi terbesar.

Maknanya, dari pada mengharuskan anak masuk sekolah jam 5 pagi, alangkah lebih baik untuk mengharuskan orang tua bangun sebelum jam 5. Peran orang tua untuk membuat anak pintar lebih dominan dari sekedar datang sekolah jam 5 pagi.

Lebih jauh lagi, kedisiplinan bisa dibentuk dari dalam rumah dengan peran orang tua. Itu jauh lebih berharga dan efektif ketimbang anak pergi ke sekolah dalam keadaan mengantuk. 

Di Amerika saja, jam sekolah bagi anak-anak disarankan pada pukul 8:30. Kenapa? karena menimbang faktor kesiapan otak untuk menampung informasi.

The American Academy of Pediatrics has recommended that middle and high schools start at 8:30 a.m. or later to give students the opportunity to get the amount of sleep they need, but most American adolescents start school too early

Faktor tidur yang cukup sangat menentukan kualitas belajar. Intinya, kalau siswa tidur jam 10 atau 11 malam, lalu harus bangun jam 4 subuh untuk siap-siap ke sekolah, saat tiba ke sekolah mereka dalam keadaan mengantuk.

Bagaimana dengan Finlandia, jam berapa murid disana sekolah? 

The Finnish school day starts anywhere from 9 to 9:45 a.m., and students typically spend only about five hours a day in the classroom.

Di Finlandia, siswa masuk sekolah jam 9 atau 9:45 dan hanya belajar lima jam sehari di dalam kelas. Kenapa mereka bisa masuk katagori negara dengan literasi terbaik. Belum lagi pekerjaan rumah sangat sedikit diberikan bagi siswa di Finlandia. 

Lantas, apa yang membuat Finlandia masuk peringkat pertama pendidikan terbaik dunia?

Kalau mau dianalisa dan dicermati, guru di Finlandia itu guru terbaik, bahkan lebih baik dari fakultas kedokteran. Semua guru berijazah S2 dan guru diseleksi sangat ketat.

Fasilitas belajar lengkap, siswa yang berbakat di bidang seni, olah raga, semua difasilitasi. Yang lebih menarik lagi, orang tua mendapatkan hak cuti lebih banyak untuk mengasuh anak di rumah. Bahkan, ada anggaran khusus untuk itu. 

Mereka paham bahwa mengubah wajah pendidikan buka dengan membuat kebijakan yang tidak ada hubugannya dengan kesuksesan. Investasi pemerintah Finlandia tepat sasaran dan tidak masuk kantong pribadi para pejabat. 

Makanya, tidak heran jika guru di Amerika ketika mengajar di Finlandia terkesima melihat bagaimana siswa belajar tanpa beban di sekolah. Ruang kelas dibuat sangat menarik dan siswa datang ke sekolah untuk belajar dengan cara menyenangkan. 

Oleh karena itu, membuat sebuah kebijakan harus dianalisa dengan baik faktor pendukungnya. Apakah dampaknya baik dan efektif, atau hanya sebatas trial and error saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun