Ketika anak masuk ke sekolah, daya ingat mereka melemah. Tingkat konsentrasi dan fokus juga tidak bertahan lama. Bagian hippocampus yang seharusnya bekerja maksimal malah tidak optimal.Â
Apa contohnya, daya ingat anak berkurang. Informasi yang baru dijelaskan bisa dengan mudah dilupakan. Bukan hanya itu, kemampuan menahan informasi yang masuk dan menyimpannya juga tidak maksimal.Â
Alhasil, kemampuan belajar anak terganggu. Lebih jauh lagi, memori spasial pada anak juga bisa terganggu. Anak sulit mengingat arah dan letak suatu benda. Lebih jauh lagi, anak tidak mampu memperkirakan jarak suatu lokasi.Â
Membiarkan anak memegang gadget secara berlebih memilik dampak buruk yang tidak terlihat. Anak yang kelihatan biasa-biasa saja saat ini, bisa jadi akan bermasalah nantinya.
Sejatinya, anak butuh banyak bergerak agar otak lebih sehat dan bekerja optimal. Kecenderungan memegang gadget membuat anak malas bergerak dan tanpa disadari berakibat negatif pada otak.Â
Batasi penggunaan gadget pada anak dan biarkan anak lebih banyak bergerak. Otak membutuhkan stimulasi alami agar berkembang secara alami pula.Â
Orang tua jangan malah memberi contoh yang buruk pada anak. Ajak anak untuk beraktifitas di luar rumah, berkebun, mencoba hal baru agar kreatifitas anak terpancing.Â
Jangan kurung anak di dalam rumah, tapi beri ruang pada anak untuk lebih banyak aktif bergerak. Tentu saja ini tidak mudah, apalagi di jaman yang seperti sekarang ini.Â
Ya, semuanya kembali pada pilihan orang tua. Apakah mau anak pintar secara alami, atau terlihat pintar tapi pada kenyataannya fungsi otak anak semakin lelet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H