Rata-rata pasangan setelah menikah pingin punya anak, ada yang malah harus berusaha keras berobat, bersabar, dan berkonsultasi dengan ahli kandungan sampai 10 tahun baru bisa punya anak.
Lucu jika ada orang yang gamblang mengeluarkan statement childfree bukan pada tempatnya. Orang yang memang tidak bisa memiliki keturunan karena faktor medis tentu saja sangat wajar untuk mengambil pilihan childfree.
Akan tetapi akan kedengaran aneh jika pilihan childfree datang dari orang sehat dan berakal. Artinya, hasrat ingin punya anak itu sangat normal dan memang kodratnya begitu.
Perempuan memiliki rahim bukan tanpa alasan, disanalah tempat berteduh sosok mungil bernama janin sampai 9 bulan lamanya. Allah memberikan rahim pada perempuan sebagai bentuk kemuliann, dimana dari rahim itu akan lahir generasi terbaik bangsa.
Jadi, kalau kita dihadiahi rumah yang begitu megah, lalu tidak menempatinya karena ingin rumah itu tetap terlihat cantik, bukankah itu lucu dan aneh?
Ya, kecuali rumah itu sudah retak dan berpotensi roboh dan membahayakan, pastilah sangat wajar jika rumah itu tidak didiami. alasanya masuk akal dan mudah dicerna logika orang yang masih mampu berpikir.
Di Indonesia, kalau mau di survei, mungkin hanya 0.01% yang tidak mau punya anak. Itupun karena alasan yang tentu saja bisa dimaklumi, karena faktor kesehatan dan lainnya.
Kalau di Indonesia 50 juta perempuan pingin terlihat cantik dan tak mau memiliki anak, coba bayangkan apa yang akan terjadi?Â
Saya pribadi tidak sanggup membayangkanya, sekolah harus ditutup karena kekurangan murid, fasilitas kesehatan akan terpuruk karena dokter dan perawat terbaik tidak memiliki generasi.
Yang lebih menyedihkan lagi, tingkat kriminal bisa saja meningkat drastis. Jadi, kalau mau childfree tak perlu lah mengeluarkan statement ke publik, cukup disimpan saja sebagai rahasia keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H