Pagi tadi saya mengikuti seminar beasiswa Fulbright yang diselenggarakan oleh AMINEF. Pada sesi seminar kali ini, banyak informasi tentang beasiswa ke Amerika. Saya akan coba merangkumnya pada tulisan ini.
Sebagaimana yang diutarakan perwakilan AMINEF, setiap tahunnya ada sekitar 100 beasiswa Fulbright diperuntukkan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah S2 dan S3 dan juga beberapa program pelatihan lainnya di Amerika.
Kuota ini bisa berkurang sesuai jumlah dana yang diplotkan pemerintah Amerika setiap tahun. Namun dari itu, jumlah perkiraannya sekitar 100 kuota.
Adapun beasiswa Fulbright menanggung biaya studi S2 sekitar 2 tahun dan S3 maksimal 3 tahun. Akan tetapi, jika studi S3 tidak selesa dalam 3 tahun, maka mahasiswa bisa bekerja sebagai Assistant professor di kampus, sehingga bisa mendapat gaji.
Uang yang didapat dari program assistantship bisa dipakai untuk biaya hidup dan biaya spp semester akan tertutupi. Mahasiswa harus jeli melihat kesempatan yang ditawarkan di kampus.
Sedangkan untuk S2, biasanya dalam 2 tahun akan selesai tanpa membutuhkan biaya tambahan lainnya. Fulbright juga menanggung biaya asuransi kesehatan dan juga tiket PP sekali saja.
Bagaimana jika ingin membawa keluarga?
Membawa keluarga diperbolehkan, namun Fulbright tidak membiayai. Meskipun demikian, Fulbright akan menfasilitasi visa J1 untuk anggota keluarga yang bakal ikut ke Amerika.Â
Aminef menyarankan untuk membawa anggota keluarga setelah penerima beasiswa berada di Amerika setidaknya satu semester. Tujuannya agar memudahkan administrasi perkuliahan di awal ketibaan dan memilih akomodasi yang cocok dengan kebutuhan.