Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Program Hamil dan Konsekuensi KB bagi Pasangan Muda

30 Januari 2023   12:41 Diperbarui: 30 Januari 2023   13:03 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian pasangan, menunda untuk memiliki anak menjadi prioritas. Tentu saja karena alasan pribadi, seringnya karena faktor ketidaksiapan. 

Meskipun demikian, banyak pasangan yang memiliki life goal untuk segera mempunyai anak. Pilihan akan sejalan dengan konsekuensi. Menunda untuk memiliki anak boleh jadi pilihan terbaik bagi sebagian orang.

Anak, sebagaimana yang dipahami oleh banyak orang, adalah sebuah keberkahan. Walaupun demikian, ada tanggung jawab yang dititipkan bersamanya, sekaligus rejeki yang datang satu paket.

Banyak anak, banyak rejeki

Ya, begitulah ungkapan orang tua yang sering dilantunkan. Kehadiran anak identik dengan datangnya rejeki. Percaya atau tidak, itu berpulang pada individu. Yang jelas, menunda untuk memiliki anak karena takut tidak sanggup menafkahi adalah hal yang tidak tepat.

Nah, tidak semua pasangan bisa dengan mudah langsung hamil. Ada banyak yang harus menunggu sampai 5-10 tahun untuk 'menikmati' sosok mungil yang diidam-idamkan.

Apalagi, dalam budaya timur, ada kepercayaan tertentu yang sudah menjadi kultur akan kehadiran anak bagi pengantin baru. Terlepas dari itu, semua terikat pada takdir yang maha kuasa.

Program Hamil

Hamil perlu dipersiapkan lebih awal. Antara suami dan istri haruslah siap bekerja sama dengan baik. Bukan hanya perkara siap berhubungan badan, namun yang lebih penting lagi adalah kesiapan untuk menjaga kesehatan.

Kualitas sperma bisa menentukan cepat tidaknya seorang perempuan bisa hamil. Dalam hal ini, suami punya peran lebih besar untuk menjaga kualitas sperma degan asupan gizi yang baik dan rutin berolah raga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun