Gizi yang baik didapat dari menjaga keseimbangan antara protein hewani dan nabati. Asupan sayur, ikan, telur dan daging perlu diperhatikan.Â
Selain itu, penting untuk menghidari zat adiktif seperti alkohol, obat-obatan dan juga rokok. Termasuk di dalamnya asupan gula yang berlebih juga berdampak pada kualitas sperma.Â
the increased consumption of added sugar and sugary drinks, has been linked with poorer egg quality and pregnancy outcomes. [source attached]
Hasil penelitian menyebutkan bahwa konsumsi gula yang berasal dari pemanis makanan dan minuman erat kaitannya  dengan kualitas sperma  yang buruk yang berdampak pada kehamilan.
Jadi, baik istri dan suami harus bekerja sama untuk menjaga asupan agar proses pembuahan mudah terjadi. Intinya, jika menghendaki kehamilan sesaat sesudah menikah, maka awali dengan pola hidup yang sehat.
Biarkan Alam Bekerja
Hamil tidaknya seseorang juga tidak terlepas dari takdir yang sudah tertulis. Ada yang cepat dan tidak sedikit yang harus menunggu lama. Jika sudah berusaha, biarkan saja takdir datang sesuai waktunya.
Artinya, let it flow!. jangan mengharuskan sesuatu sesuai kemauan kita. Semua sudah tertulis dengan baik! tinggal kesiapan pasangan untuk menerima apapun itu. Usahakan untuk menerima apapun hasilnya, cepat atau lambat, sama saja.
Akan tetapi, kesiapan untuk menerima kehadiran sang buah hati bukan berarti hanya sebatas siap memberi asupan gizi bagi anak. Baik suami dan istri mestilah memiliki tujuan mendidik anak jangka panjang yang harus sudah ditetapkan dari awal saat menikah.
Proses penantian yang panjang bagi sebagian pasangan juga memiliki hikmah tersendiri. Tidak ada yang bisa menerka atau memastikannya. Telat bukan berarti buruk, sebaliknya cepat juga tidak selalu berkonotasi baik.
Yang sering terjadi pada masyarakat adalah melebel cepat hamil dengan kebaikan, sebaliknya menvonis wanita yang lama hamil negatif.
Tentu saja hal seperti ini sangat tidak bijak dan tidak tepat. Banyak yang sudah berusaha kesana sini tapi tetap belum bisa memiliki anak. Ada yang berusaha untuk menggugurkan sang janin malah bayinya lahir sehat-sehat saja.
Lagi-lagi, ini semua adalah sebuah ketetapan dan alam bekerja sebagaimana instruksi sang pencipta. Jika sudah ditakdirkan untuk memiliki anak, maka Allah akan menitipkan janin dalam rahim seorang perempuan.