Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Belajar Cara Berbisnis Buah dari Petani Milenial Amerika

19 Januari 2023   16:29 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:44 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ragam buah segar | freepik.com

Pagi ini saya menyempatkan diri untuk menambah pengetahuan tentang strategi berbisnis. Kanal Youtube yang sering saya jadikan rujukan adalah UpFlip.

Tema kali ini berhubungan dengan agriculture, secara spesifik temanya sebagai berikut: Uncover The 7-Figure Exotic Fruit Farm Business.

Memulai sebuah bisnis baru pastinya tidak mudah. Modal nekat saja tidak cukup, perlu disertai dengan kemampuan menganalisa pasar dan keuangan dengan baik.


Memetakan Bisnis

Kebetulan pada video kali ini, narasumber membahas tentang cara mengembangkan bisnis dengan metode pemetaan. Bagaimana caranya? yuk baca dan simak sampai habis!

Di Amerika, jenis buah yang dijual sangat terbatas. Kebanyakan hasil impor dari Amerika Latin dan beberapa negara lainnya. Tidak semua jenis pohon bisa tumbuh di tanah dengan empat musim.

Petani di Amerika hanya bisa menanam pada akhir musim semi dan musim panas, ketika memasuki musim dingin tanaman masuk masa hibernasi. Alhasil, buah yang biasanya mudah tumbuh dan murah di Indonesia menjadi sangat mahal di Amerika.

Nah, uniknya, di negara bagian Florida, ada seorang petani muda yang memiliki bisnis buah-buahan yang umumnya mudah kita temui di Indonesia, seperti pisang, rambutan, pepaya, alpokat, dan beberapa lainnya.

Buah-buahan ini tidak lumrah tumbuh di Amerika khusunya bagian utara dan tengah. Kenapa? karena cuaca dingin yang menusuk tulang tidak memungkinkan budi daya tanaman buah disini, hanya apel dan anggur yang mudah tumbuh di kawasan ini.

Rane Roatta adalah anak muda asal negara bagaian Florida, Amerika yang sudah lebih dari satu dekade bekerja sebagai petani buah. Ladang yang ia miliki awalnya tidak luas, namun seiring waktu profitnya bertambah dan kini buah dari lahannya sudah menjangkau seluruh negara bagian Amerika.

Memanfaatkan Media Sosial

Salah satu faktor kesuksesan bisnis buahnya adalah bagaimana ia memaksimalkan penggunaan smartphone untuk memperluas jaringan. Sebagai contoh, ia dan seorang partner saling bekerja sama untuk fokus pada dua hal berbeda.

Dalam hal marketing, ia mempercayakan kepada temannya. Setiap harinya foto-foto terbaru buah yang baru dipetik dibagikan ke akun media sosial mereka. Tidak sampai disitu, mereka juga memberikan tutorial video unboxing.

Kenapa mereka menganggap ini penting? jawabannya adalah engagement.

Apa itu engagement? to engage bermakna to draw attention, yaitu menarik perhatian pembeli atau calon pembeli dengan rutin dan konsisten menyebarkan informasi tentang ragam buah yang mereka sediakan.

Hampir enam jam lebih Rane menghabiskan waktu membangun jaringan bisnis melalui smartphone. Segala jenis transaksi bisnis bisa dilakukan online, sehingga ia fokus meluaskan jaringan walaupun sedang berada di lahan pertanian.

Transaksi bisnis sengaja dibuat mudah melalui proses online, jadi ia tak perlu repot menghabiskan waktu di luar lahan. Rane tetap fokus pada perawatan tanaman, termasuk pemupukan maksimal agar hasil panen terjaga setiap musimnya.

Untuk mengembangkan sebuah bisnis, tentunya ada proses yang harus dilalui. Untuk memikat calon pembeli, produk yang dijual haruslah menarik.

Rane tahu dan jeli membaca peluang. Lahan yang ia punya tidak luas, namun itu tidak membuatnya mundur. Konsumsi buah di Amerika lumayan besar, apalagi jenis buah eksotis yang tumbuh di daerah tropis tidak mudah didapat di Amerika.

Disini, ia membaca peluang untuk menghadirkan buah segar langsung dari kebunnya di Florida. Walau harga per kotaknya medekatai angka $100, tetap saja konsumen tertarik untuk membeli hasil kebun langsung.

Mengemas dengan Baik

Rane juga pandai dalam hal menjaga pelanggan. Informasi buah-buahan yang akan dipanen selalu ia tuliskan di sosial media, alhasil jumlah peminat meningkat.

Tidak hanya itu, ia juga mengemas buah dalam sebuah kotak ramah lingkungan. Semuanya bisa di daur ulang dan tidak berbahaya. Manual tentang cara memakan buah, jenis dan informasi tentang ragam buah yang ia jual tak lupa disertakan.

Akhirnya, pembeli bukan sekedar makan buah bergizi, tapi juga belajar tentang jenis buah dengan kadar vitamin dari selembar kertas yang kerap datang bersama kotak. Ini juga bagian engagement process!

Rane juga memberikan pelayanan terbaik. Buah yang tidak sesuai saat diterima juga bisa ditukar asal memenuhi persyaratan yang disepakati oleh pembeli. Artinya, ada return policy yang berlaku, layaknya perangkat elektronik. Kalau ga puas, silahkan tukar atau uangkan kembali.

Dengan cara ini, ia tidak hanya mampu menarik uang dari rekening pelanggan tapi juga berhasil menyentuh hati pembeli dengan pelayanan prima. 

Siapa yang tidak terpukau dengan pelayanan baik dan kualitas buah segar? ini menjadi kunci bisnis yang ia bangun setiap harinya. customer satisfaction. itu dia nama kerennya!

Kolaborasi antar Petani Buah

Siapa yang tak takut bisnis disikat pesaing baru? rane memiliki konsep kolaborasi yang layak dicontoh. Ia membeli hasil panen buah petani di sekitar ladangnya dengan harga tinggi.

Ia juga meawarkan harga spesial agar petani di area sekitar terbantu. Setiap kali ada peminat buah yang tidak ia miliki dari kebunnya, Rane akan membelinya pada petani lain dan membayar dengan harga bagus.

Dengan cara ini, ia tetap bisa mencukupi permintaan pelanggan dan sekaligus membantu petani buah di sekitar. Profit yang ia dapat malah melejit dan tentunya petani lain sangat diuntungkan.

Baginya, tidak ada konsep kompetisi, yang ada hanyalah kolaborasi. Saling membantu dan mendukung dengan intens berkomunikasi dan berinteraksi sesama petani buah.

Tidak ada yang dirugikan disini, kedua belah pihak merasa diuntungkan. Rane berhasil membangun jaringan dan memperluas jangkauan pembeli di luar Amerika.

Saat ini, Rane sudah memiliki kebun yang lumayan luas dan akan terus memperluasnya dengan bekerjasama petani di area sekitar. 70% buah yang ia jual diperoleh dari petani buah lain yang ada di Florida, sisanya dari hasil panen kebuannya.

Semoga bermanfaat!

[Masykur]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun