Dari sekian banyak manfaat rutin lari pagi, saya mulai merasakan nilai kedisiplinan. Kebiasaan sederhana membiasakan lari pagi setiap hari ternyata membentuk nilai disiplin diri secara konsisten.
Dua hari ke belakang, saya sedikit disibukkan dengan acara keluarga yang mengharuskan saling membantu. Karena sudah terbiasa lari di pagi hari, tubuh terasa berbeda ketika awal pagi tidak dimulai dengan olah raga.
Hari sabtu yang lalu karena kesibukan di pagi hari, saya terpaksa harus mencari waktu kosong di sore hari. Sebenarnya, saya bisa saja mencari alasa untuk tidak melanjutkan latihan lari, namun alarm tubuh seakan berbunyi untuk mengingatkan saya.
Jadilah akhirnya saya mencari tempat terdekat di area stadion bola yang kebetulan berjarak 2Km dari rumah. Tentu saja suasananya berbeda, banyak para remaja dan anak muda yang sedang berolah raga di kawasan stadion.
Lari di sore hari sedikit berbeda karena udara tidak sesegar pagi hari. Meskipun demikian, saya tetap menikmati aktivitas lari di hari ke sepuluh ini.
Rutinitas lari, perlahan namun pasti, membentuk kedisiplinan diri yang mungkin tidak saya dapat dari sekedar menghabiskan hari seperti biasanya.
Saya mulai terlatih untuk bangun pagi dengan rencana, memulai hari dengan berolah raga dan kemudian diikuti oleh rutinitas yang terstruktur.
Memulai hari dengan aktivitas fisik sungguh tidak mudah. Rasa malas kadang menghadang disaat tubuh terasa lelah hendak mencari alasan. Awalnya, khususnya di tiga hari pertama, semua seakan mustahil.
Tidak terasa, saya sudah masuk hari ke sebelas pada hari ini dan tubuh mulai mengikuti ritme berlari. Sesaat setelah terbangun, tubuh sudah terbiasa untuk tidak lagi terlelap.
Saya sudah masuk akhir minggu ke tiga sesi latihan. Pola lari juga sedikit berubah, yaitu 20 menit sesi berlari dengan 3:3 dan 2:2. Artinya, antara waktu berjalan dan berlari bertambah dari hari sebelumnya.
Dalam tiga hari kedepan, ritme berlari akan lebih intensif dengan pola lari 4-5 menit lari dan 2-3 menit berjalan selama 25 menit. Nah, secara bertahap, saya masih membangun ketahanan (endurance) tubuh untuk siap berlari sejauh 3-5 Km dengan waktu tempuh yang teratur.