Kutatap langit, hitam pekat. Pertanda hujan segera menyapa bumi.Â
Tanah tandus, ribuan kayu terbaring, terdiam dalam sepi.Â
Alam terdiam, langit enggan mengabari.
Jalan pulang mulai hilang, meninggalkan tapak dalam gelap.Â
Lalu lalang binatang tak tahu kemana tujuan, senyap merayap.
Hutan terbakar memberi makan kaum rakus.
Jalan pulang mulai terhapus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!