Emotion is the end product of the experience
Emosi dan perasaan adalah satu koin dengan dua sisi berbeda. Walaupun orang sering mengaitkan emosi dan perasaan secara bersamaan, namun keduanya memiliki sisi berbeda.
Emotions are neurological reactions to an emotional stimulus.
Bagaimana emosi terbentuk? pada dasarnya sebuah emosi tercipta dari sebuah reaksi pada sebuah stimulus. Agar mudah dipahami, mari kita buat satu ilustrasi.
Saat menuju ke sebuah tempat makan dalam situasi sangat lapar, anda tiba disana dan ternyata ada antrian tiga meter. Lantas, apa yang anda rasakan?
Ada emosi yang hadir dalam diri anda. Bisa saja anda sangat jengkel karena sudah berusaha kesana dalam keadaan lapar, tapi diluar dugaan, anda harus antri untuk mendapatkan makanan.
Pada kondisi seperti ini, apa keputusan yang bakal anda ambil? ada dua pilihan: tetap mengantri atau memilih untuk mencari tempat lainnya.
Apapun pilihan yang anda buat, tetap saja kehadiran emosi tidak bisa dielakkan. Muncul pertanyaan? apakah emosi yang muncul karena sebab kondisi yag diluar ekpektasi? atau karena gejolak perasaan yang muncul saat itu?
Amygdala adalah bagian otak yang berperan untuk menciptakan emosi pada seseorang. Ukuran Amygdala hanya sekecil kacang almon, tapi fungsinya sangat kritikal bagi manusia.
Betapa tidak, emosi yang muncul kerap menjadi pisau yang tajam bagi individu. Apalagi, saat seseorang tidak mampu menahan emosi, berkah bisa jadi musibah dalam sekejap.
Apakah emosi bisa diukur?