Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Empat Kriteria Penting sebelum Memutuskan untuk Membeli Barang Bekas

31 Desember 2022   12:06 Diperbarui: 31 Desember 2022   12:12 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil seken.www.freepik.com

Membeli barang bekas (second hand) bisa menjadi pilihan untuk menghemat banyak uang. Apalagi dengan kondisi ekonomi saat ini yang tidak pasti, membeli barang baru bagi sebagian orang bukan pilahan tepat.

Sebelum memutuskan membeli barang baru, ada baiknya memahami empat hal sebagai pertimbangan agar tetap mendapatkan manfaat dari barang yang dibeli.

1. Kualitas

Saat hendak membeli sebuah barang, maka pahami apakah ada unsur kualitas yang ingin didapat. Misalnya, sebuah laptop berbeda dari segi kualitas antara merek yang sudah terbukti dan merek yang baru naik daun.

Artinya, sebelum memutuskan membeli laptop baru, coba bandingkan kualitas barang yang ingin dibeli. Lihat perbandingan secara terukur dari segi hard drive, RAM, processor, daya tahan baterai dan tentunya harga.

Apakah laptop bekas memiliki fitur yang sama namun harganya lebih murah. Jika memang demikian, kenapa harus membeli yang baru. Kalau alasannya hanya karena gengsi, itu lain hal.

2. Daya Tahan

Barang katagori elektronik memilki masa ketahanan (life span). Sebelum membeli, cek daya tahan produk dengan membaca beberapa referensi. Bisa juga dengan melihat review dari YouTube. Pastinya ini akan sangat membantu untuk melihat perbandingan antara sebuah produk dengan produk lain yang berasal dari merek berbeda.

Dengan pertimbangan daya tahan, sebagai pembeli yang masih awam, kita bisa memperhitungkan secara akurat. Contohnya, apakah lebih baik membeli  smartphone baru atau yang bekas saja?

Jika mau membeli yang bekas, Pastikan dulu berapa lama barang tersebut bisa bertahan. Caranya, lihat pemakaian sebelumnya, cek kondisi baterai dari aplikasi, baca secara detail tentang tipe smartphone yang ingin dibeli, lalu cek kondisi barang bekas secara menyeluruh.

Tentu saja tidak semua barang bekas bisa di tes kelayakannya, namun review dari website atau sejenisnya bisa setidaknya memberi 75% gambaran tentang produk yang ingin dibeli.

Malah terkadang kita bisa menghemat 30 sampai 40% saat membeli barang bekas. Beberapa bulan yang lalu saya memutuskan untuk membeli laptop Macbook dari eBuy dan mendapatkan harga 10 juta lebih murah dari membeli yang baru.

3. Lama Pemakaian

Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama barang sudah digunakan. Dalam kasus mobil misalnya, membeli mobil bekas yang baru satu tahun dipakai tentu jauh lebih memberikan nilai ketimbang membeli mobil yang sudah 10 tahun.

Membeli mobil baru secara teori dalam satu tahun nilainya akan turun 30%. Artinya, jika mau bersabar cukup cari mobil seken yang sama setahun kemudian dengan harga yang relatif murah daripada langsung membeli di showroom.

Pastinya, setiap orang punya selera. Kalau memang memilih mobil yang masih bersegel baru tentu harus siap menerima harga turun ketika dijual. Berbeda hal ketika punya tujuan sekali beli untuk selamanya.

Maka, ada bijaknya melihat sisi lama pemakaian saat hendak membeli barang bekas. Terlepas dari jenis produk, apakah mobil, elektronik, sepeda, motor, dll, lama pemakaian tetap perlu dipelajari dari pemakai sebelumnya.

Seorang teman membeli mobil bermerek Suzuki tahun 2005 dengan harga yang masuk akal, namun menyiapkan uang 10 juta untuk mengganti beberapa sparepart yang sudah wajib ganti.

Dari sisi pajak, ia masih mendapat keuntungan jauh lebih murah dibandingkan mobil baru. Selain itu, kenyamanan mobil masih sangat baik dan konsumsi minyak yang boleh dikatakan irit. Alhasil, keputusan membeli mobil seken sangatlah tepat untuknya.

 4. Alokasi Dana

Yang paling terakhir, pahami kondisi keuangan. Apakah saat ini anda memiliki cukup uang atau budget untuk mampu membeli barang baru. Jika memang tidak, kenapa harus gengsi membeli barang bekas. 

Ya, kecuali tujuan awal memang mau pamer ke orang lain. Kalau pertimbangannya kebutuhan, maka cukup nilai barang dari kualitas saja. Barang bekas dengan harga jauh lebih muarah dan memiliki kualitas yang sama dari barang baru jauh lebih menguntungkan.

Contoh kecil, seorang editor vidio bisa membeli laptop seken dengan spek tinggi daripada membeli laptop baru dengan spek sama yang harganya lebih mahal. 

Kalau bisa dapat kualitas sama dengan dari produk seken yang masih layak pakai, kenapa harus buang uang ? tentu saja, jauh sebelum membeli, pastikan kualitas, daya tahan, lama pemakaian, dan kesanggupan membeli alias kesiapan budget.

Jika sebuah produk bekas memiliki sisi positif dari keempat penilaian di atas, maka keputusan yang bijak bisa dihasilkan. Namun dari itu, semuanya kembali pada konsumen, lebih mengedepankan merek atau kualitas barang?

It's all your choice! so, make a better choice based on those four criteria.

Semoga bermanfaat,

Salam hemat,

Masykur 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun