Pagi ini saya menyempatkan diri mengunjungi sebuah monumen di kawasan Banda Aceh, tepatnya di desa Punge Blang Cut. Sebagaimana tampak di gambar, ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang terhempas sejauh 5 KM dari laut pada saat tsunami menerjang Aceh 26 desember 2004.
Berat kapal ini adalah 2600 ton dengan panjang 63 meter. Coba bayangkan gelombang seperti apa yang mampu memindahkan kapal seberat ini sejauh 5 KM? beginilah gambaran kedahsyatan tsunami di Aceh 18 tahun silam.
Saat kejadian, saya dan keluarga berada di rumah hendak menuju laut. Kami sudah berencana menghabiskan waktu di laut di hari minggu tersebut. Nasib baik masih berpihak pada kami, entah kenapa rencana tersebut batal.
Rumah saya sendiri hanya berjarak 3 KM dari lokasi kapal Apung yang sudah menjadi monumen bersejarah. Jika saja gelombang tsunami bergerak lebih jauh, tentu saja kami sekeluarga sudah terseret dalam gelombang ganas tersebut.
Pagi itu jam 8 pagi gempa berskala 9.0 berhasil menghacurkan banyak bangunan di kawasa Banda Aceh. Kami sekeluarga berlarian keluar rumah dan menyaksikan pagar dan bangunan bergorang layaknya sebatang lidi yang berayun ke kiri dan kanan.
Sekitar 15-20 menit setelah gempa, banyak orang yang berlarian tepat di depan rumah kami sambil berteriak "air laut naikkkk". Tentu saja kami tidak megindahkannya karena dalam hati ada sedikit keraguan.
Seiring waktu, masa semakin banyak memenuhi jalan. Mobil dan motor saling berlomba untuk menyelamatkan diri. Seorang teman yang saat itu sedang lari marathon tiba-tiba muncul dan berkata "air laut naik".
Tanpa menunggu lama, kami pun segera menaiki mobil dan secepat mungkin menyelamatkan apa yang bisa kami bawa. Dalam perjalanan mobil tidak bisa melaju cepat karena saling berdesakan. Ada diantaranya yang bertabrakan sesama pengendara, namun masing-masing fokus untuk menyelamatkan diri.
Setibanya di kawasan Lambaro perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar, disana sudah tersusun beberapa mayat yang berhasil dibawa dari tempat kejadian tsunami. Kami pun tiba di Aceh Besar tempat saudara dan beristirahat sejenak.