Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak yang Senang Tumbuh Menjadi Anak Cerdas

14 Desember 2022   21:13 Diperbarui: 14 Desember 2022   21:36 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan pada dasarnya bisa direncanakan sejak anak baru lahir. Anak yang cerdas adalah mereka yang tumbuh dalam keluarga yang selalu menjaga keharmonisan sesama.

Anak sangat membutuhkan rasa nyaman agar emosionalnya stabil. Pada rentan umur 0-12 bulan, seorang anak benar-benar perlu terhubung dengan baik dengan kedua orang tua.

Istilah attachment atau bonding menjadi dua istilah berharga yang sering disebutkan dalam psikologi. Hal ini didasari pada hubungan batin antara seorang anak dengan ayah dan ibunya.

Bagi seorang ibu, attachment atau bonding sudah terbentuk sejak bayi dalam kandungan dan ketika menyusui, sedangkan bagi seorang ayah, kedekatan baru datang ketika anak terlahir.

Banyak studi yang telah membahas tentang bagaimana bonding bisa terbentuk. Satu kesimpulan dari rata-rata hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan anak dan orang tua hadir dari sisi emosional.

Pola Komunikasi

Seorang bayi bisa dengan mudah mendeteksi mimik wajah ayah dan ibunya, lalu kemudian mengaitkannya dengan rasa aman dan nyaman. Khusunya pada umur 0-12 bulan, berbicara dengan mimik wajah sangat membantu bayi untuk memahami pola komunikasi.

Tidak heran, pada saat seorang ibu mengasihi anak saat menyusui sambil memandang bayinya dengan senyuman menciptakan rasa nyaman pada bayi.

Adapun mood seorang ibu bisa dideteksi bayi dari sentuhan dan mimik wajah. Jadi jangan heran jika bayi merasa risih saat mendapati ibunya sedang bad mood dan dalam kondisi tertentu akan menolak untuk dipeluk atau digendong.

Pola komunikasi dengan bayi hendaknya menghadirkan rasa aman dan nyaman. Mimik wajah yang menyenangkan seharusnya selalu dijaga oleh ayah dan ibu.

Pastinya, mood seorang ibu bisa naik turun, terlebih ketika masa menstruasi. Peran ayah sangat dibutuhkan untuk menetralkan situasi. Apalagi jika ayah lebih banyak berada di luar rumah, anak bisa saja tidak mendapatkan 'jatah' untuk berkomunikasi.

Nah, ada baiknya suami dan istri saling bekerjasama untuk menjadwalkan aktifitas rutin bersama anak yang masih bayi. Misalnya, pagi hari sampai sore istri memaksimalkan waktu untuk berkomunikasi dengan bayi.'

Sedangkan suami menyediakan waktu khusus dari sore hingga malam hari. Kenapa ini penting? penelitian membuktikan bahwa faktor kecerdasan sangat berpengaruh dengan pola komunikasi anak dan orang tua.

Komunikasi yang baik terhubung dari sisi emosional kedua orang tua. Bukan hanya kehadiran fisik di dalam rumah, namun hubungan emosional yang terjalin dari tatapan, sentuhan dan pelukan.

Penting sekali bagi ayah dan ibu untuk selalu memperhatikan cara berkomukasi dengan anak, dari intonasi yang menyenangkan, nada suara, dan tatapan yang menghadirkan rasa senang pada anak.

Ketika anak mendapat rangsangan melalui komunikasi aktif bersama orang tua, otak anak berkembang dengan sangat baik. Sehingga, rangkaian input membentuk koneksi berupa synapses yang saling terhubung.

Saat anak rutin memperoleh input positif dari pola komunikasi yang baik bersama orang tua, anak akan memiliki kemampuan menympan informasi jauh lebih baik.

Bagian hippocampus yang berperan untuk menyimpan memori bisa bekerja lebih maksimal ketika anak sudah menjadi independent learner atau bisa belajar sendiri.

Terkadang, orang tua beranggapan berbicara dengan bayi tidak ada efeknya, padahal ada sejuta manfaat yang sudah berhasil dibuktikan secara sains. 

Salah satu manfaat nyata adalah terbentuknya memori yang kuat pada anak. Inilah sebabnya, anak-anak yang rajin diajak berbicara dari bayi memiliki perkembangan hippocampus yang sehat.

Dengan demikian, anak secara otomatis memiliki ruang memori yang tak terbatas untuk menyimpan informasi dalam otak. Dalam konteks belajar, anak akan lebih mudah memahami pelajaran dan mudah mengingat apapun yang dipelajari.

Kuncinya hanya satu, berikan waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan anak sejak lahir. Ayah dan ibu harus saling bekerjasama untuk menghadirkan suasana aman dan nyaman bagi anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun