Nah, ada baiknya suami dan istri saling bekerjasama untuk menjadwalkan aktifitas rutin bersama anak yang masih bayi. Misalnya, pagi hari sampai sore istri memaksimalkan waktu untuk berkomunikasi dengan bayi.'
Sedangkan suami menyediakan waktu khusus dari sore hingga malam hari. Kenapa ini penting? penelitian membuktikan bahwa faktor kecerdasan sangat berpengaruh dengan pola komunikasi anak dan orang tua.
Komunikasi yang baik terhubung dari sisi emosional kedua orang tua. Bukan hanya kehadiran fisik di dalam rumah, namun hubungan emosional yang terjalin dari tatapan, sentuhan dan pelukan.
Penting sekali bagi ayah dan ibu untuk selalu memperhatikan cara berkomukasi dengan anak, dari intonasi yang menyenangkan, nada suara, dan tatapan yang menghadirkan rasa senang pada anak.
Ketika anak mendapat rangsangan melalui komunikasi aktif bersama orang tua, otak anak berkembang dengan sangat baik. Sehingga, rangkaian input membentuk koneksi berupa synapses yang saling terhubung.
Saat anak rutin memperoleh input positif dari pola komunikasi yang baik bersama orang tua, anak akan memiliki kemampuan menympan informasi jauh lebih baik.
Bagian hippocampus yang berperan untuk menyimpan memori bisa bekerja lebih maksimal ketika anak sudah menjadi independent learner atau bisa belajar sendiri.
Terkadang, orang tua beranggapan berbicara dengan bayi tidak ada efeknya, padahal ada sejuta manfaat yang sudah berhasil dibuktikan secara sains.Â
Salah satu manfaat nyata adalah terbentuknya memori yang kuat pada anak. Inilah sebabnya, anak-anak yang rajin diajak berbicara dari bayi memiliki perkembangan hippocampus yang sehat.
Dengan demikian, anak secara otomatis memiliki ruang memori yang tak terbatas untuk menyimpan informasi dalam otak. Dalam konteks belajar, anak akan lebih mudah memahami pelajaran dan mudah mengingat apapun yang dipelajari.
Kuncinya hanya satu, berikan waktu terbaik untuk berkomunikasi dengan anak sejak lahir. Ayah dan ibu harus saling bekerjasama untuk menghadirkan suasana aman dan nyaman bagi anak.Â