Kaki melangkah sembari mata melihat arah. kemana tubuh hendak bergerak? pikiran menerawang, mencari petunjuk hati yang terkadang memandu.
Jejak tak mungkin terhapus. Ia meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan. Ibarat paku yang sudah menghujam, ia tetap meninggalkan jejak berupa lobang.
Mulut sering tak bisa dikunci, ucapan sulit untuk ditarik kembali. Ada bekas yang tinggal di dalam hati, begitu lah ucapan yang berhasil menembus relung hati.
Berhati-hatilah wahai teman. Jejak di hati terkadang lebih tajam membekas. Luka sayatan bisa hilang, namun goresan pasti tak sirna. Bila ucapan terdengar merana, cukuplah berhenti sampai disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H