Japan International Cooperation System (JICS) mengambil bagian atas renovasi pasar pada tahun 2007, sehingga tata letak dan pola bangunan sudah semakin lebih baik.Â
Boleh dikatakan pasar ini memiliki letak yang sangat strategis, berdekatan dengan mesjid terbesar di area setempat. Aktifitas pasar sudah dimulai sejak jam 5 pagi saat shalat subuh selesai.
Para penjual juga berdatangan dari Aceh Besar membawa ragam buah-buahan, sayuran, dan rempah dari tempat mereka. Mereka lebih memilih menjajakan barang dagangan dipigir jalan.
Berbeda dengan penjual ikan, daging, sayur yang memang sudah memiliki tempat untuk mereka melakukan transaksi. Pengunjung pasar Lambaro bisa membludak, terlebih di hari sabtu dan minggu.
Harga sayur mayur relatif murah disini. Umumnya, pedagang di kawasan Banda Aceh mengambil stok darisini, sehingga harga yang mereka jual sedikit lebih mahal dari pasar Lambaro.
Saat megunjungi pasar tadi pagi, harga bawang merah 35 ribu/kg dan cabai merah juga berkisar pada harga yang relatif sama. Jika harga sedang naik permintaan meningkat, harga cabai bisa meleset di harga 100 ribu.
Ketika membeli bawang putih, saya bertanya darimana asal barang yang mereka jual. Rupanya bawang putih di impor dari Cina. Katanya, hargalebih murah dan kualitas lebih bagus karena ukurannya besar.
Mungkin saja mereka bisa mendapat laba lebih besar jika membeli bawang putih dari Cina. Ntah lah, semoga saja kedepan bisa diperoleh dari petani lokal dengan kualitas yang lebih baik.
Sekian laporan hari ini.