Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Cara Orangtua Merencanakan Kesuksesan Anak?

6 Desember 2022   17:58 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:19 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar.www.freepik.com

Merencanakan Kesuksesan Anak

Kunci merancang kesuksesan anak ada pada perencanaan harian anak, apakah orang tua membiarkan anak hidup dalam putaran kebiasaan yang sama setiap hari atau mau mengagendakan kegiatan postif.

Rutinitas sehari-hari tidak boleh dianggap spele. Orang tua memiliki peran penting untuk membangun kebiasaan positif guna merencanakan kesuksesan anak.

Jika tidak, maka itu sama saja dengan sengaja merencanakan kegagalan anak.Termasuk, membiarkan anak mengakses smartphone berjam-jam.

Orang tua punya andil besar merancang jalan kesuksesan pada anak. Caranya dengan mengisi harian anak pada hal-hal yang positif. Dimulai dari bangun tidur sampai pada saat anak kembali tidur.

Kebiasaan anak menghabiskan waktu pada hal-hal positif sangat berdampak pada kepribadian dan nantinya menentukan jati diri anak. Apakah lelap dalam kelalaian atau terbiasa dalam kegaiatan yang membangun.

Tidak perlu merencanakan kegiatan kompleks. Cukup latih anak dengan kebiasaan bangun lebih awal, mengawali hari dengan membaca, makan makanan yang sehat, jadwal tidur yang teratur, waktu bermain yang terstruktur.

Merencakan waktu pada aktifitas positf secara otomatis membangun pikiran sukses pada otak bawah sadar anak, sehingga anak mudah dan terasa ringan ketika melakukan aktifitas yang memang sudah menjadi rutinitas.

Sebaliknya, jika anak terlalu mudah menghabiskan waktu pada hal-hal yang melalaikan, maka mereka akan sangat sulit nantinya untuk diarahkan pada kegiatan yang positif karena pikiran bawah sadar sudah merasa nyaman pada rutinitas yang melalaikan.

Perencanaan yang matang jauh sebelum anak terlahir perlu terlebih dahulu dipikirkan, didesain dan disepakati oleh pasangan. Nantinya, antara ayah dan ibu bisa saling membantu, mengisi waktu, membersamai, dan menjaga rutinitas yang membangun.

Jadi, tidak ada alasan sibuk karena bekerja atau lainnya. Semua yang sudah direncanakan dengan matang akan memudahkan orang tua untuk mengatur waktu pada hal yang menyukseskan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun