Kembali ke toilet di Jepang yang punya fungsi unik. Rupanya, fungsi tombol berlambang musik yaitu untuk meredam suara air ketika pembuangan (flush). Uniknya lagi, ini memiliki nilai budaya, dimana khusus untuk wanita yang merasa malu karena air berisik, bisa menekan tombol ini agar muncul nada khusus.
Baik, kembali ke topik tulisan. Konsep toilet di Jepang ini bisa menjadi sumber ide bagi orang-orang yang berpikir kritis. Termasuk salah satunya ketika diterapkan pada konsep bisnis.
Menawarkan jasa berbeda
Alfamart dan Indomaret membangun bisnis dengan konsep mudah, murah dan mungkin (3M). Mereka menawarkan kemudahan berbelanja yang terintegrasi dengan sistem bayar cash, top up, dan barcode.Â
Cara ini memudahkan pelanggan untuk memilih barang dan membayar dengan beberapa alternatif. Selain itu, mereka menyediakan poster berisi ragam produk, harga dan jadwal diskon.Â
Bukan hanya itu, jam buka 24 jam memungkinkan siapa saja untuk berbelanja barang yang diperlukan. Wajar saja, mereka bisa membuka beberapa gerai baru dalam hitungan bulan.Â
Di balik kemudahan ada kelemahan yang bisa digunakan toko kelontong untuk lebih maju dari kedua jenis gerai ini. Yuk kita bahas!
Harga Paket
Rata-rata barang di toko kelontong adalah jenis barang yang memang sangat dibutuhkan pembeli. Sebenarnya, toko kelontong bisa berpikir inovatif untuk menjual produk dalam satu paket.
Misalnya, sabun, sampo, dan odol bisa disatukan menjadi satu produk yang dijual khusus. Berikan harga perpaket yang ekonomis namun tetap menguntungkan penjual dengan margin yang lebih besar.Â
Cara ini juga bisa diaplikasikan pada jenis makanan yang sering dikonsumsi, contohnya ragam kue yang daya jualnya tinggi bisa disatukan lalu dijual terpisah.
Satu lagi, makanan yang sering dibeli anak-anak masukkan ke dalam satu bungkusan. Permen, kue, dan mainan biasanya tiga hal yang paling sering dibeli anak. Gabungkan, kemas menarik dan berikan harga khusus. Dijamin penjualan meningkat.