Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Anak dengan Rasa Cemas Tinggi Sulit Sukses? Pelajari Faktanya di Sini!

21 November 2022   10:32 Diperbarui: 21 November 2022   11:09 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Amygdala. sumber :www.thebrain.mcgill.ca

Scientists did an experiment to find out how moms help their children deal with stress. Children (ages 4--10) and teenagers (ages 11--17) viewed emotional faces on a computer screen. Some of the faces showed negative emotions, like sadness or fear. Because seeing these negative emotional faces could be stressful, the amygdalas of the children and teenagers became active when these faces were viewed [2]. Children who had their mothers next to them as they viewed the faces showed lower amygdala activity (Figure 2). 

These children also had more mature connections between the amygdala and prefrontal cortex when their mothers were nearby! This means that the children' prefrontal cortex was activating more and their amygdala was activating less, helping the children feel less stressed. When people, like the moms in this experiment, provide social support that helps regulate the stress response, it is called social bufferingBuffering means to protect or shield. In the experiment, we just talked about, the children's moms were buffering, or protecting the amygdala from too much activity. Social buffering that comes from mothers is called maternal buffering. Research has shown that moms and other caregivers (like dads and babysitters) help to lower the cortisol levels in babies and kids who have experienced a stressful situation.

Saya coba jelaskan inti penelitian ini. Para ilmuan melakukan sebuah eskperimen untuk mencari tahu bagaimana ibu membantu anak-anak mereka untuk menghadapi stres. 

Subjek penelitian ini anak berumur 4-10 tahun dan remaja 11-17 tahun dimana mereka diperlihatkan wajah-wajah yang memilki ekspresi emosi di sebuah layar komputer. 

Beberapa ekspresi wajah yang diperlihatkan mengandung unsur emosi negatif seperti sedih dan takut.

Saat melihat emosi negatif ini, bagian Amygdala dari anak-anak dan remaja ini menjadi aktif. Terdapat perbedaan yang mencolok pada bagian Amygdala anak dan remaja yang ibunya berada disamping.

Menariknya, bagian Amygdala pada anak dan remaja tersebut menujukkan reaksi menurun dan terjadi peningkatan pada bagian prefrontal cortex.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan fakta bahwa peran ibu sangat krusial dalam menurunkan aktfitas Amygdala dan meningkatkan peran prefrontal cortex.

Artinya apa? anak-anak dan remaja yang memiliki ibu/ayah/saudara yang menujukkan interaksi positif memiliki kemampuan menanggapi reaksi takut dengan baik.

Pada kondisi dimana anak mengalami takut/cemas hormon kortisol akan bekerja karena reaksi Amgdala. Saat anak berada di lingkungan supportive jumlah kortisol yang dikeluarkan tubuh bisa lebih sedikit sehingga reaksi tubuh akan lebih santai.

Inilah penyebab utama kenapa banyak anak-anak yang sulit mengontrol emosi, terlebih rasa takut dan cemas. Alasannya, karena aktifitas Amygdala lebih dominan ketimbang freefrontal cortex.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun