Emosi yang muncul karena rasa takut disimpan oleh otak pada bagian Amygdala, sebuah struktur otak yang menyimpan pengalaman yang berhubungan dengan emosi dan menafsirkannya menjadi sebuah pesan.
Uniknya, Amygdala tidak bekerja sendiri dalam menafsirkan pesan yang masuk, ada bagian struktur otak lain yang juga terlibat. Contohnya, Hippocampus yang meyimpan memori eksplisit dan terhubung ke Amigdala.
Nah, rangkaian pesan yang masuk ke otak khususnya yang melibatkan emosi dideteksi oleh Amygdala, lalu bagian otak yang bernama prefrontal cortex mengambil kesimpulan dan menyebabkan munculnya sebuah reaksi tubuh.
Sebagai contoh, saat seseorang melihat rumah terbakar maka Amygdala akan bekerja mengirim sinyal ke prefrontal cortex yang kemudian menyebabkan Amygdalam merespon.
Mudah dipahami, dalam tubuh kita terdapat sebuah alarm yang bekerja otomatis untuk mengelola rasa takut dengan bijak dan terarah. Itulah dia fungsi Amygdala.
Sayangnya, respon yang muncul dari prefrontal cortex antar orang bisa berbeda. Ada yang takut berlebihan, ada yang biasa saja, malah ada yang tidak takut sama sekali.
Apa yang menyebabkan respon bisa berbeda antar orang?Â
Pengalamana hidup berupa pesan dan kesan dari seseorang sejak pertama kali terlahir ke dunia menyimpan jutaaan koneksi dalam otak. Nah, jika banyak koneksi negatif tersimpan di Amygdala, maka rasa takut akan dominan.
Terlebih, ketika masa kecil anak sering dimarahi, ditakut-takuti, dibanding-bandingkan, direndahkan, atau sering melihat ayah ibunya berteriak, saling bertengkar dan ribut, maka Amygdala akan merekam semua ini.
Inilah penyebabnya kenapa saat dewasa banyak yang gampang takut dan cemas tapi tidak memahami akar masalahnya. Akumulasi dari pengalaman negatif yang dilihat dan dialami menetap di pikiran bawah sadar (subconscious mind).
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuan sebagai berikut:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!