Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

The Survival Trap, Kebiasaan yang Dapat Melenyapkan Bisnis Kecil

11 November 2022   21:56 Diperbarui: 16 November 2022   19:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjalani bisnis, menghitung margin bisnis. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Dalam sebuah buku yang berjudul Profit first, saya menemukan sebuah istilah yang menarik yaitu the survival trap. Saya memutuskan untuk menulis topik ini.

Survival trap kerap dilakukan oleh mereka yang menawarkan sebuah jasa. Sebagai contoh, seorang tukang ledeng yang sedang membetulkan pipa yang bocor melihat atap yang bocor di sebuah rumah. 

Lalu, tukang ledeng menawari jasanya untuk membetulkan atap yang bocor tersebut. Pemilik rumah langsung mengiyakan karena meyakini sang tukang memiliki kemampuan untuk membetulkan atap.

Sebenarnya, si tukang ledeng tidak memiliki keahlian membetulkan atap, namun karena membutuhkan uang dan melihat kesempatan yang sedang ada, ia menawarkan untuk membetulkan atap. 

Ada satu manfaat yang didapat tukang ledeng, ia bisa mendapatkan uang dengan cara cepat (easy money), tapi ada satu hal yang mungkin tidak diperhitungkannya, yaitu pengeluaran yang tak terduga (hidden cost).

Nah, satu alasan kenapa kata survival berpadanan dengan kata trap yaitu karena easy money akan mudah membutakan mata hati, sehingga fokus pada penghasilan yang bisa didapat dalam sekejap.

Kenapa saya ingin menuliskan hal ini? Karena saya dan mungkin anda yang membaca ini sering melihat perilaku ini pada mereka yang menawarkan jasa.

Survival trap sejatinya sangat berbahaya. Uang yang dihasilkan dengan cara ini akan membuat cacat kredibilitas seseorang. Pada contoh tukang ledeng di atas, ia pada dasarnya tidak memiliki kemampuan.

Modalnya hanya kepercayaan tuan rumah. Saat selesai memperbaiki atap, sang tukang ledeng langsung mendapatkan uang, tapi hasil kerjanya membetulkan atap bisa saja membuat namanya cacat.

Mengapa demikian? karena keahliannya bukan disitu, ia hanya memperbaiki sekedar saja sesuai apa yang ia pahami, lalu satu atau dua bulan kemudian atap kembali bocor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun