Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cukai dan Perokok: Menerawang Sisi Manfaat dari Jumlah Kematian

8 November 2022   21:47 Diperbarui: 12 November 2022   05:05 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rokok. (sumber: freepik.com)

Caranya bagaimana? Nah, buatkan aplikasi khusus berhenti merokok untuk memantau pergerakkan perokok di kalangan remaja. Aplikasi memiliki fitur misalnya yang mana perokok mengakses rokok, jumlah rokok yang dihisap, dan lokasi merokok.

Tujuannya adalah untuk menganalisa tren pembelian rokok, total rokok yang dihabiskan per hari dan lokasi yang digunakan untuk merokok. Kenapa ini penting?

Jumlah perokok pasif yang meninggal kian meningkat, bahkan bisa melebihi perokok aktif. Artinya, kawasan perokok perlu dipetakan untuk membuat kebijakan yang mentargetkan area publik.

Larangan merokok harus dibuat dengan hukuman yang merugikan, baik secara moril atau psikologis. Dengan memakai aplikasi, pemerintah akan lebih terarah dalam menciptakan kebijakan preventif.

Selain itu, pemerintah perlu memberi insentif bagi mereka yang berhasil keluar dari kebiasaan merokok, misalnya dengan memberikan beras tiga bulan sekali atau bisa juga dengan pemberian sembako per tiga bulan.

Dengan begini, orang-orang akan tertarik untuk tidak merokok lagi. Disamping itu, pemerintah juga perlu memetakan jenis pekerjaan pengganti tembakau.

Menaikkan pajak rokok tidak akan efektif jika tembakau masih diproduksi secara masif. Alangkah lebih bijak jika pemerintah juga mulai berpikir bagaimana mengalihkan tembakau ke jenis tanaman lain yang menjanjikan.

Sebagai contoh, membuka ribuan hektar lahan baru untuk pertanian di lokasi pertanian tembakau dan perlahan menggantikan ke jenis tanaman hotikultura yang bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri dan menghilangkan ketergantungan impor dari negara lain.

Cara lain bisa juga dengan mengubah pola pertanian dengan menggabungkan perternakan dan pertanian dan membangun konsep wisata nasional berbasis agribisnis.

Bukankah Indonesia memiliki tanah yang subur? kenapa tidak berpikir lebih jenius ke arah modifikasi pertanian dengan penerapan teknologi, lalu gait perusahaan startup lokal untuk menginvestasi uang mereka.

Pemasukan negara dari tembakau bisa digantikan dengan jenis bisnis baru yang lebih menguntungkan. Lapangan kerja juga akan terbuka lebar tanpa harus takut kehilangan pekerjaan akibat dlarangnya produksi tembakau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun