Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Membiasakan Anak Hidup dengan Prinsip yang Benar Melalui Pembiasaan yang Baik

6 November 2022   11:56 Diperbarui: 6 November 2022   16:10 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kita lakukan dalam keseharian memilki efek jangka panjang yang akan kita petik nantinya. Kebiasaan-kebiasaan kecil seringkali memiliki efek ketika terakumulasi menjadi sebuah nilai (value).

Tentunya, kita sering tidak menyadari betapa hal-hal kecil yang kita biasakan bisa menjadi jembatan penghubung yang sangat fundamental dalam hidup.

Nah, kebiasaan seperti jujur, hidup bersih, disiplin sangat bermanfaat jika dibiasakan sejak kecil. Nilai-nilai ini bisa ditransfer oleh orang tua kepada anak dengan memperlihatkan contoh.

Manfaat menanamkan nilai dari kecil

Kehidupan akan terus berjalan dan mereka yang hidup membawa nilai akan lebih menikmati dan menghargai proses hidup. Orang tua yang bijak akan mewarisi nilai, mereka yang tidak memiliki prinsip akan mewarisi harta.

Jika ingin melihat aplikasi nilai dalam hidup, lihatlah apa yang diwarisi orang tua kepada anak. Ada banyak orang yang condong mewarisi harta, dan sangat sedikit yang mewarisi nilai.

Lalu, apa yang didapat anak dari nilai?

Banyak sekali! anak yang diajari nilai seperti jujur, hidup bersih dan disiplin bukan hanya akan hidup lebih sukses namun juga memiliki itegritas dan loyalitas dalam dirinya.

Kunci dalam mewarisi nilai kepada anak adalah dengan memperbaiki diri dulu sebagai orang tua. Apakah kita sebelumnya hidup dengan membawa nilai jujur, hidup bersih dan disiplin?

Jika tidak, maka berbenahlah. Tidak mungkin mengajari anak nilai-nilai tersebut dengan memberi contoh dari orang lain namun kita sebagai orang tu hidup tanpa nilai.

Anak melihat dan meniru. Artinya, apa yang sering dilihat dari orang tua akan otomatis menjadi warisan di otaknya. Ya, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya!

Jika mau anak jujur, maka jadilah orang tua yang jujur. Mau anak hidup bersih maka hiduplah dalam kerbersihan. Begitula jika menghendaki anak mewarisi disiplin, maka perlihatkan kedisiplinan kepada mereka. 

Sangat miris ketika orang tua menyuruh anaknya bangun cepat, namun mereka sendiri bangun kesiangan. Nilai apa yang mau diwariskan dengan kebiasaan bangun telat?

Bahkan, ada orang tua yang malah membuang sampah sembarangan di depan anak dari dalam mobil, ketika berkunjung ke tempat wisata dan ketika makan bersama. 

Bagaimana mungkin anak akan mewarisi nilai kebersihan dan disiplin jika orang tua membiasakan kebiasaan yang salah seperti ini. 

Padahal, dengan memberi contoh yang baik di depan anak dan menanamkan nilai-nilai yang baik sejak kecil maka anak akan hidup dengan sebuah software yang membawa prinsip hidup dengan nilai.

Sulitnya, pada kebanyakan orang tua, mereka gagal mewarisi nilai kepada anak karena orang tua sendiri hidup tidak membawa nilai. Mereka hanya hidup mengikuti arus kebanyakan orang.

Akhirnya, anak juga membawa apa yang dilihat dari orang tua. Mereka akan gampang buang sampah sembarangan, hidup tanpa penjadwalan dan mudah membuang-buang waktu.

Bukankah anak melihat apa yang orang tua mereka lakukan, lalu mereka menerapkan prinsip hidup yang sama?

Inilah alasan kenapa banyak sekali anak remaja yang menghabiskan waktu pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Satu alasan nyata, mereka tidak mendapatkan figur baik dari dalam rumah.

Role model yang seharusnya mereka dapat dari orang tua tidaklah bisa dijadikan acuan hidup dan penunjuk arah. Karena faktor kebiasaan buruk dari orang tua, anak juga mudah melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun