Apakah dengan menulis seseorang akan kaya? bisa jadi! tapi yang jelas dengan menulis kita akan meninggalkan jejak pada generasi seterusnya.
Menulis seharusnya tidak dijadikan sebagai sumber income karena sebuah tulisan bisa menembus dinding yang tebal. Sebuah tulisan bisa menjadi obat penawar bagi mereka yang mungkin sedang galau.
Tulisan-tulisan yang kita rangkai mungkin saja suatu hari memberi cahaya pada ruang gelap, menjadi jembatan bagi deretan ide, atau bisa saja terowongan penghubung untuk mereka yang sedang mencari jalan keluar.
Dahulu, para ulama bisa menghasilkan begitu banyak ide yang mereka tuangkan dalam ribuan karya fenomenal. Karya mereka kini menjadi referensi yang kita pakai sebagai penuntun hidup.
Bayangkan, jika mereka tidak menulis, bukankah kita akan hidup dalam kegelapan, hampa tanpa ilmu. Untung saja, para ulama mewariskan ilmu melalui tulisan tangan mereka.
Mereka tak punya lampu untuk menerangi, namun tekad menulis begitu tajam menancap relung hati mereka, sehingga menulis menjadi sebuah kenikmatan walau dengan usaha ekstra sekalipun.
Saat itu tinta pena masih perlu diisi, tetes demi tetas sangat bermakna untuk selembar tulisan yang sarat ilmu. Detik ini, kita terus menyerap ilmu dari karya tulisan ulama-ulama ternama.Â
Jika saja mereka tidak menulis, maka jelas kita berada pada titik kegelapan tanpa cahaya ilmu.
Nah, sekarang kita hidup penuh kemudahan, semua serba gampang. Tapi, nyatanya kita tidak menulis untuk meninggalkan jejak untuk generasi kedepan. Apa yang kita tulis hari ini bisa saja sekedar menuangkan luapan perasaan saja.
Sementara itu, kita kini bisa belajar darimana saja. Ilmu yang berlimpah seharusnya menjadikan kita lebih produktif. Tapi, nyatanya tidak demikian. Hari kita mudah terbuang sia-sia.