Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Terapkan Konsep Micro Goals dalam Menulis

21 Oktober 2022   23:28 Diperbarui: 31 Oktober 2022   22:03 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku hasil karya orang. Koleksi foto Pribadi

Pernahkah anda membayangkan apa yang akan terjadi jika anda menulis 1000 kata/hari?

Menulis memiliki sejuta manfaat yang tidak terlihat kasat mata. Akumulasi dari 1000 kata jika rutin dijalankan selama 30 hari hasilnya 30.000 kata. Rata-rata buku sejenis novel memiliki jumlah kata antara 50.000 dampai 70.000 kata. Artinya, dalam dua bulan kita sudah bisa menelurkan satu buku.

Ya, tentunya ini tidak semudah yang diucapkan. Apapun yang kita tulis pada awalnya akan terkesan biasa saja. Namun, secara perlahan pola menulis, jenis pemilihan kata, bobot penulisan juga akan membaik.

Konsep menulis dengan pendekatan micro goals menjadikan ritme menulis terasa ringan. Caranya, cukup rutin menulis 1000 kata/hari. Jika tidak sanggup, kurangi menjadi 500-700 kata/hari. 

Tulis apa saja yang searah dengan ilmu atau skil yang kita kuasai. Perdalam pengetahuan terhadap satu bidang dengan terus membaca literatur dari berbagai jenis buku dengan sudut pandang berbeda.

Terkadang banyak ide atau gagasan baru yang bisa kita dapatkan dari membaca tulisan orang lain. Pastinya, setiap buku memiliki sisi kelebihan dan kelemahan tersendiri. Sebagai pembaca kita akan membentuk sudut pandang sendiri. 

Pada dasarnya menulis 1000 kata/hari tidaklah sulit. Coba analisa kemana waktu kita terbuang setiap harinya. Jika satu jam saja bisa kita fokuskan untuk menulis tanpa gangguan apapun, sudah barang pasti kita akan mampu menulis 1000 kata tanpa beban.

Carilah waktu menulis paling produktif, umumnya pada waktu pagi. Di awal hari saat terbangun pikiran kita sedang fresh dan ide yang dihasilkan masih mudah terbayang.

Namun, setiap orang tentu memiliki waktu produktif yang berbeda. Bisa jadi bagi sebagian orang di awal petang dan sebagian lainnya di sore atau malam hari.  Intinya, temukan waktu produktif itu secepat mungkin.

Jangan pernah menunda. Setiap lintasan ide dalam pikiran tidaklah berlangsung lama, dalam sekejap bisa hilang ditelan pikiran lain. Saat terlintas ide menarik, cepatlah untuk menulis setidaknya cukup secara garis besar saja.

Saya menerapkan pola seperti ini, saat ide tulisan datang akan segera saya buatkan note atau secepat mungkin saya tuliskan sebelum hilang tak berbekas. contohnya, ide menulis topik ini saya temukan saat sedang membaca, ya langsung saja saya eksekusi daripada nunggu esok hari.

Walaupun waktu sudah menunjukkan jam tidur, saya tidak mau ide ini buyar hanya karena menunda. Alhasil, saya relakan mata ini sedikit terbuka bukan pada saatnya. hehe.

Letakkan HP di tempat yang jauh

Saat hendak menulis, usahakan untuk menjauhkan HP dari lokasi tempat kita menulis. Tujuannya agar kita tidak terjerumus untuk membuka aplikasi media sosial yang tanpa kita sadari akan memangkas waktu menulis kita.

Fokuslah menulis tanpa ada gangguang apapun. Jika perlu, tempelkan DILARANG GANGGU untuk satu jam kedepan. Buat komitmen menulis selama satu jam sampai jumlah kata yang kita targetkan tercapai. 

Jangan terlalu cepat menyerah hanya karena jari tangan kita tidak bergerak. Teruslah menggerakkan jari tangan tanpa harus memaksakan diri untuk menulis secara perfeksionis.

Kesempurnaan dalam menulis akan berhasil dicapai dengan ritme menulis yang teratur setiap hari. Percayalah bahwa konsisten menulis akan membuat kita terlatih menulis dari aspek pemilihan kata, kecepatan menulis, dan juga alur penulisan.

Nantinya, ketika terbiasa kita akan mampu menulis 1000 kata hanya dalam 30 menit. Mungkinkah? iya, sangat mungkin!. Asal kita rutin menjaga ritme menulis, 1000 kata itu tidaklah banyak.

Dengan terus membaca tulisan orang lain, level kosakata kita akan bertambah dan gaya penulisan juga perlahan terbentuk. Jadilah diri sendiri, tidak perlu mengikuti gaya menulis orang lain. 

Setiap kita memiliki ciri khas menulis yang menunjukkan originalitas. Jangan ragu untuk terus menulis walau ada bisikan yang terdengar di kiri kanan. Manfaat menulis akan sangat terasa jika kita menikmati apa yang kita tuliskan. 

James Clear, seorang penulis Amerika yang menulis buku fenomenal berjudul Atomic Habit memaparkan bahwa ia selalu menuliskan apapun yang dia anggap sebagai sebuah ide pada sebuah buku notes yang selalu ia bawa.

Nantinya, ia akan kembali melihat tulisan itu dan kemudian menemukan ide menarik yang lantas ia tuliskan menjadi sebuah tulisan yang saling terhubung satu sama lain. 

Intinya, jangan menunggu ide datang, tapi tulislah apapun yang terlintas baik ide dari percakapan ringan, hasil observasi, hasil bacaan, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun