Stephen king adalah seorang penulis novel yang memiliki kisah unik yang mengantarkan dirinya menjadi seorang penulis terkenal di Amerika. Lahir di negara bagian Maine tahun 1947. Karir King melejit di awal tahun 1990 dengan lebih dari 100 juta buku terjual saat itu di seluruh dunia.Â
King tidak memiliki bakat menulis yang ia warisi dari kedua orangtuanya. Dia tidak pula terlahir dari keluarga yang berada sehingga seketika menjadi penulis ternama.Â
Saat kecil kedua orangtuanya sudah bercerai, ia hidup dengan pola asuh ibunya. Sempat hidup beberapa tahun di Indiana, tempat asal ayahnya, kemudian saat berumur 11 tahun ia bersama abang dan ibunya kembali ke Durham, Maine dimana ia selanjutnya menetap.Â
Saat mengecap pendidikan di Univerisity of Maine, ia mulai menulis di kolom koran kampus setiap minggunya. King berhasil menyelesaikan kuliahnya tahun 1970 dengan ijazah S-1 bidang bahasa Inggris.
King menikah dengan seorang gadis yang ia jumpai di pustaka kampus saat kuliah. Setelah menyelesaikan kuliah ia diterima menjadi guru di salah satu SMA negara bagian Maine. Namun, kisah hidupnya tidaklah mulus. Ia juga harus bekerja sebagai buruh di perusahaan sebagai pencuci bahan baku pakaian demi menopang keluarganya.
Walaupun demikian, King tetap rutin menulis di majalah pria. Senin sampai jumat ia habiskan untuk mengajar bahasa inggris di sekolah dan pada akhir pekan ia fokus untuk menulis cerita pendek yang ia rangkum menjadi novel.Â
King akhirnya terpaksa harus menyewa rumah lain di kawasan selatan Maine karena ibunya sakit. Tiga tahun kemudian ibunya meninggal akibat kanker dan King mulai menelurkan karya pertamanya tahun 1973.
King sempat pindah ne negara bagian Colorado dimana ia kemudian menghasilkan novel lainnya. Baru pada tahun 1975 King berhasil membeli rumah di kawasan barat Maine. Ia juga menghasilkan novel lainnya di rumah ini.
Beberapa kali King berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Uniknya setiap kali ia menetap di suatu tempat dengan mudah King mendapatkan ide baru dan menghasilkan novel lainnya.Â
Dalam kurun waktu beberapa tahun King membeli rumah lainnya yang juga ia pakai untuk menetap saat musim panas tiba. Prinsip hidup King yang berpetualang membuatnya memiliki imajinasi kuat akan daerah yang ia tempati walau hanya sementara waktu.
Nasehat Stephen King agar bisa menjadi penulis hebat
1. Rutin Menulis 6 Halaman setiap Hari
Menulis butuh pembiasaan dan konsistensi tinggi. King memberi resep agar membiasakan menulis 6 halaman setiap hari agar bisa membentuk sebuah habit menulis. Tetunya ini bisa dilakukan dengan menjaga ritme menulis dengan rutin.
Jika kita mampu menulis 6 halaman setiap hari, maka dalam satu bulan bisa menghasilkan 180 halaman. Bukankah sebuah pencapaian yang sangat baik.Â
2. Tuliskan Cerita dan biarkan Mengalir
Agar aktifitas tidak membosankan, maka seorang penulis perlu membiasakan menulis tanpa harus terikat dengan alur. Biarkan saja cerita mengalir dengan sendirinya tanpa harus memaksakan skenario yang dibuat.
3. Tulis dan Tiru Gaya Penulis Lain
Membiasakan diri menulis secara rutin akan membentuk sebuah pola menulis tersendiri. Bagi penulis pemula, cukup tiru gaya tulisan orang yang kita kagumi dan secara perlahan kita akan membentuk gaya menulis sendiri.Â
Banyak penulis pemula yang mengalami writer block karena condong memaksakan kesempurnaan di awal menulis. Padahal, kemampuan menulis akan dengan perlahan terbentuk jika kita sering menulis walau menjiplak gaya menulis orang di awal.Â
Tidak perlu khawatir jika kita masih menulis dengan kaku saat memulai dan pemilihan kata yang masih amburadul. Hal ini sangat wajar pada masa awal menulis. Kuncinya cukup tulis dan tiru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H