Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Benarkah Cuti Melahirkan Perlu? Menilik Aspek Perkembangan Kognitif dan Emosional Bayi Ibu Pekerja

28 Juni 2022   12:54 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:18 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu pekerja menemani anak www.betterup.com

Itu semua dimulai dari lemahnya wanita menjaga calon bayi mereka saat hamil dan buruknya lingkungan tempat calon bayi berkembang. Yah, didukung dengan minimnya pengetahuan calon suami untuk menjaga calon bayinya.

Ekonomi bangsa akan meningkat tajam dengan generasi yang lahir dari rahim yang sehat. Jika calon ayah dan ibu tidak mendapat ruang untuk menjaga calon bayi mereka, maka sudah barang pasti kualitas calon pekerja akan buruk.

Pemerintah sekiranya perlu membuat kebijakan yang tidak merugikan kantor atau perusahaan dalam konteks cuti melahirkan. Ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan guna menghasilkan generasi penerus bangsa yang 'sehat', salah satunya dengan menghadiahi pekerja cuti melahirkan tanpa beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun