Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengajari Anak Aturan Lalu Lintas Melalui Bacaan

28 Juni 2022   11:02 Diperbarui: 28 Juni 2022   17:24 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua bersama anak saat menyeberang jalan| Shutterstock via grid.id

Dua minggu yang lalu seorang teman mengajak saya untuk ngopi dan menyerahkan beberapa buku yang ia bawa pulang dari Amerika. Kebetulan kami sudah berteman lama dan ia baru saja kembali setelah liburan panjang di negaranya. 

Buku yang ia berikan cukup menarik perhatian saya karena mengandung nilai karakter yang bermanfaat bagi anak. Salah satu buku bertema Clifford takes a walk. 

Buku ini mengisahkan seekor anjing dan beberapa murid serta guru mereka yang mengajarkan beberapa aturan dasar saat berjalan di luar. Hal menarik di buku ini yaitu anak tidak semata diajarkan aturan lalu lintas secara teori namun juga praktek nyata.

Ada peran guru yang terlihat memberikan beberapa poin saat menyebrang jalan, kemudian mereka diajak untuk berjalan ke luar dan guru beberapa kali berhenti untuk mengambil hadiah di beberapa toko.

Ada-anak diajarkan aturan berjalan agar mampu menghindari bahaya saat berjalan di jalanan. Beberapa pesan yang disampaikan mengajarkan anak tata cara berjalan di tepi jalan, melihat mobil sebelum menyebrang, dan berdiri di sudut jalan terlebih dahulu sejenak. 

Disisi lain, buku ini menitikberatkan pesan agar anak-anak bisa menghindari bahaya yang datang saat di jalan. Memperhatikan mata pengendara juga salah satu hal yang diajarkan sebelum menyeberang jalan agar anak tidak sembrono saat hendak menyebrang.

Guru juga mengajari tata cara berjalan dengan menghadiahi anak-anak mainan serta makanan yang ia ambil dari beberapa toko ketika mengajak anak berjalan.

Konsep seperti ini sangatlah bermanfaat bagi anak. Anak bisa belajar hal penting dan mendapatkan reward yang diberikan ketika anak selesai mempelajari poin-poin penting. 

Dengan sistem seperti ini anak-anak akan sangat tertarik mengetahui tata cara berjalan yang aman di luar sehingga mereka memiliki kemandirian sejak dini untuk memahami aturan berlalu lintas. 

Ilustrasi anak menyebrang jalan: https://activeforlife.com
Ilustrasi anak menyebrang jalan: https://activeforlife.com

Ketika saya membacakan buku ini ke anak, ia sangat terlihat antusias untuk mengetahui hadiah apa saja yang didapat anak saat berjalan bersama gurunya. 

Disaat bersamaan, saya bisa mengenalkan hal-hal dasar tentang aturan berjalan, menghindari bahaya mobil, makna lampu lalu lintas dan lainnya. 

Saya sendiri sudah lama megenalkan konsep lalu lintas pada anak. Sejak umur dua tahun saya sudah mengajari makna lampu hijau, kuning, dan merah pada anak. Manfaatnya luar biasa.

Ada beberapa momen lucu dimana anak saya bertanya kenapa banyak orang yang tidak mengenakan helm di jalan saat berhenti di lampu merah atau mereka yang langsung menerobos. 

Di kesempatan lain terkadang anak saya memprotes beberapa pengendara yang terlihat tidak memakai helm dan menerobos lampu merah. Yah, ingatan anak itu luar biasa. Cukup sekali atau dua kali saya ajarkan namun ia bisa mengingat dengan baik. 

Buku-buku bacaan yang mengenalkan aturan berkendaraan dan lalu lintas sejatinya sangat bermanfaat bagi anak agar mereka terbiasa untuk tahu aturan sejak kecil.

Berbeda jika mereka mengetahui aturan lalu lintas saat dewasa, dimana informasi yang mereka dapat bukan sesuatu yang melekat erat di pikiran mereka. 

Anak yang belajar hal-hal dasar seperti ini dari bacaan bisa menjadikan pelajaran ini melekat tajam di pikiran bawah sadar mereka sampai dewasa. Tentunya, saat mereka dewasa pikiran mereka sudah terbiasa tentang aturan lalu lintas.

Manfaat mengenalkan anak tentang aturan lalu lintas melalui bacaan memiliki efek jangka panjang bagi anak dan pastinya orangtua. Semua orangtua ingin menenamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini bagi anak mereka.

Namun, sebagai orangtua sudah barang tentu kita perlu memperlihatkan contoh yang sama bagi anak. Apa yang didapat anak dari bacaan harus kita terapkan di jalanan. 

Mungkin di beberapa kesempatan anak akan melihat sesuatu yang berseberangan dengan yang mereka dengar/lihat. Momen seperti ini lumrah terjadi dan juga bermanfaat bagi anak untuk belajar hal lain. 

Contoh pelanggaran lalu lintas akan mengajari anak konsekuensi buruk jika melanggar lalu lintas. Seperti saat tidak memakai helm maka risiko terjatuh dan mengeluarkan darah dari kepala bisa terjadi.

Ketika menyeberang tidak hati-hati, kemungkinan tertabrak bisa terjadi kapan saja. Risiko ini perlu dipahami anak agar mereka tahu konsekuensi apa yang akan dialami jika melakukan sesuatu diluar aturan.

Input yang didapat anak akan menjadi pengingat layaknya fungsi alarm. Tentunya kita sebagai orangtua tidak selamanya bisa membersamai anak. Ada momen dimana anak berada sendiri dan mereka harus mampu mengambil tindakan yang tepat.

Apa yang terjadi jika di otak anak tidak ada input berlalu lintas yang baik? Yah, anak akan mengambil tindakan yang salah saat tidak bersama orang dewasa. Dan pastinya ini memiliki efek buruk yang tidak diinginkan orangtua. 

Selagi anak masih kecil, ajarkan tata cara berjalan dengan aman dan aturan lalu lintas. Umur 2-5 tahun adalah investasi terbaik mengajari anak nilai-nilai karakter yang mereka butuhkan. 

Mulailah dari bacaan yang bermanfaat dan terapkan dalam keseharian anak. Belilah buku-buku yang memiliki nilai karakter dan bacakan buku sebanyak mungkin kepada anak.

Perlahan tapi pasti, anak akan menyimpan informasi yang mereka dengar dan mengaitkannya dengan apa yang mereka alami. Ketika input yang anak dapat mencukupi nantinya mereka akan dengan mudah menerapkannya.

Orangtua hanya perlu memandu sambil menunjukkan hal-hal baik agar anak terarah untuk memahami bacaan dan menerapkannya dalam hidup. Mulai dengan hal-hal dasar seperti aturan berjalan di jalan umum, buang sampah pada tempatnya, makan makanan sehat dan hal-hal simpel lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun