Menciptakan bonding yang kuat
Tidak hanya itu, membaca bersama anak juga akan membangun kedekatan emosional antar anak dan orangtua. Bonding memiliki peran penting bagi anak untuk membangun rasa percaya diri yang baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh universitas Wolongong, Australia dan Boston, Amerika mengungkapkan bahwa rasa cinta kepada buku lahir dari aktifitas membaca bersama anak. (Baca di sini)
Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat literasi anak akan jauh berkembang baik jika orangtua mengenalkan buku lebih dini kepada anak. Hal ini disebabkan kegiatan membaca bersama dapat menumbuhkan kesenangan dan rasa cinta kepada buku.
Adapun kemampuan mendengar mutlak menjadi prasyarat agar anak nantinya bisa membaca secara mandiri. Oleh karena itu orangtua yang rajin membacakan buku kepada anak secara tidak langsung sudah melatih anak untuk mendengar dengan baik.
Kosakata yang didengar anak melalui aktivitas membaca nantinya akan secara perlahan disimpan ke dalam database otak, di mana bunyi dan mimik wajah orangtua akan menjadikan pesan berbentuk visual bagi anak.
Kebiasaan membaca yang dilakukan orangtua kepada anak hendaknya difasilitasi dengan cara yang menyenangkan agar anak merasa nyaman. Misalnya, membaca sambil memperagakan gerakan tangan, mimik wajah yang bervariasi dan intinasi suara yang berbeda-beda.
Jika orangtua mampu menghadirkan bacaan secara menyenangkan, anak akan semakin mudah untuk menyukai buku dan tentunya menciptakan bonding yang kuat bersama orangtua.
patterns of language exposure established early in life are associated with trajectories of child language and IQ through late middle school
Nah, penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Mendelsohn dan Klas di universitas New York, school of medicine memaparkan bahwa kegiatan membaca orangtua dan anak mampu meningkatkan kemampuan bahasa dan juga IQ. (Baca di sini)