Asap menghiasi langit nan cerah
Polusi hinggap tak kenal arah
Petaka bumi kini mulai merekah
Ibarat sumur air yang melimpah
Dulu udara begitu segar
Penyakit jarang terdengar
Kini banyak golongan sangar
Mengorbankan hati demi dinar
Hutan habis dibabat
Binatang sirna dalam satu abad
Senyuman manis para pejabat
Menyedot uang dalam debat
Aduhai begitu hina engkau yang rakus
Kaum miskin pun lemah dalam pupus
Terlihat muka begitu serius
Namun niat akan harta ternyata kian hausÂ
Tunggulah saat alam mulai murka
Menumpahkan rentetan petaka
Dalam senyap engkau tak lagi mampu mereka-reka
Hingga ajal mengantarmu ke dalam neraka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H